Jenderal Iran Cium Peran Pengkhianat di Balik Kematian Ahli Nuklir
- timesofisrael.com
VIVA – Seorang perwira tinggi unit pasukan elite Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Mohammad Reza Hassani Ahangar, mencium ada peran pengkhianat di balik pembunuhan sejumlah ahli nuklir Iran.Â
Ahangar juga meyakini ada sistematika sabotase industri di balik serangan drone bunuh diri quadcopter, ke fasilitas militer Parchin Military Complex, 30 kilometer sebelah tenggara Teheran, 26 Juni 2022.
Pada 6 Juni 2022 lalu, Ahangar memberikan pernyataan bahwa ada siasat jahat dari sejumlah pihak untuk menghancurkan laboratorium canggih militer Iran. Pegawai fasilitas militer Parchin, Ehsan Ghad Beigi, yang tewas dalam serangan itu, dinilai Ahangar salah sasaran.
"Kami telah menyaksikan sabotase industri di tingkat laboratorium militer dan upaya telah dilakukan untuk menghancurkan peralatan canggih kami," ucap Ahangar dikutip VIVA Militer dari Iran International.
Yang terbaru, Ahangar masih menyoroti kemungkinan aksi yang dinamakan "sabotase industri". Jenderal militer Iran yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Imam Hossein, meyakini ada sosok pengkhianat di balik serangkaian pembunuhan ilmuwan nuklir Iran.
Meskipun tidak menyebut sosok pengkhianat yang berlindung di Kementerian Pertahanan Iran, tetapi Ahangar tahu bahwa seseorang pejabat Kementerian Pertahanan Iran sengaja menjadikan Beigi di fasilitas militer Parchin sebagai martir.
"Jalur produksi kami menjadi sasaran sabotase industri. Martir Kementerian Pertahanan sendiri tidak ditargertkan, tetapi kematiannya dipengaruhi oleh sabotase industri," ucap Ahangar dilansir VIVA Militer dari American Military News.
Meski demikian, Kementerian Pertahanan Iran tidak memberikan rincian secara detail penyebab atau seseorang yang dicurigai menjadi dalang serangan itu. Institusi Iran itu hanya menjelaskan bahwa proses penyelidikan sedang berlangsung.
VIVA Militer melaporkan dalam berita Rabu 22 Juni 2022, dalam 10 tahun terakhir Iran sudah kehilangan lima orang ahli nuklir yang tewas dibunuh. Salah satu ahli nuklir yang tewas dibunuh adalah Mohsen Fakhrizadeh, pada 27 November 2020.
Fakhrizadeh meregang nyawa usai mobilnya diberondong senjata mesin yang dikendalikan dari satelit. Dinas intelijen rahasia Israel, Mossad, diyakini Iran sebagai dalang pembunuhan Fakhrizadeh.