Dikepung Tentara Rusia, Pasukan Neo-Nazi Ukraina Akhirnya Menyerah
- euromaidanpress.com
VIVA – Setelah lebih dari dua pekan perang terjadi di Severodonetsk, Oblast (Provinsi) Luhansk, Ukraina, pasukan pemberontak pro-Rusia, Republik Rakyat Luhansk (LPR) berhasil mengepung wilayah Metiolkine.
Dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS, pasukan pemberontak Republik Rakyat Luhansk dikabarkan mampu membuat unit militer Ukraina dari Batalyon Pertahanan Wilayah ke-24 Angkatan Darat Ukraina (Batalyon Aidar) terkepung.
Tak hanya berisi pasukan organik saja, dalam unit tersebut juga disebut terdiri dari sejumlah tentara bayaran Ukraina.
Penyerahan diri prajurit Batalyon Aidar telah memuluskan laju pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) dan pemberontak LPR, untuk merangsek ke Severodonetsk.
"Saat ini, informasi yang diperoleh dari anggota (Batalyon) Aidar yang menyerah di Metiolkine digunakan untuk bernegosiasi dengan para milisi," bunyi pernyataan perwira Republik Rakyat Luhansk yang dirahasiakan namanya.
Pasukan dari Batalyon Aidar sebelumnya bertahan habis-habisan di pabrik kimia Azot, yang terletak di Severodonetsk.
Pasca pengepungan, pasukan LPR sempat melakukan negosiasi dengan Batalyon Aidar pada Minggu 19 Juni 2022. Sayangnya, negosiasi itu menemui jalan buntu.
Mentoknya proses negosiasi disinyalir akibat adanya provokasi dari tentara bayaran asing, yang berada di unit Batalyon Aidar.
"Negosasi dengan pasukan Ukraina di pabrik Azot sejauh ini tidak berhasil. Mereka tidak memulai untuk keluar dan menyerah. Akan tetapi, proses pembicaraan terus berlanjut," kata perwira LPR itu.
"Mereka (tentara bayaran asing) menghalangi proses negosiasi. Jadi, kami masih menunggu," ucapnya.
Pada Sabtu 18 Juni 2022, pasukan pemberontak LPR menyatakan bahwa Batalyon Aidar termasuk pada komadannya telah menyerah. Kabar ini juga telah dikonfirmasi oleh delegasi LPR untuk Rusia, Rodion Miroshnik.