Respons Ancaman Amerika, Putin Siagakan Pangkalan Rudal Nuklir Rusia
- russiancouncil.ru
VIVA – Presiden Rusia, Vladimir Putin, disinyalir bakal mengaktifkan kembali sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai gudang senjata nuklir era Uni Soviet. Sebuah bukti kuat terlihat saat dua unit helikopter militer Rusia, terbang menuju pangkalan tersebut.
Sebuah helikopter Mil Mi-8 milik Angkatan Bersenjata Belarus terbang dari pangkalan militer Machulishchi, menuju pangkalan bekas unit militer 41738 Uni Soviet, Minggu 12 Juni 2022 lalu.
Diketahui pangkalan militer 41738 terletak di desa Volma, distrik Minsk, Belarus. Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Mirror, pangkalan itu memiliki sandi 'Platform 400'.
Kemudian sekitar pukul 14.50 waktu Belarus, satu unit helikopter yang sama lepas landas dari pusat komando Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) di Belarus. Pangkalan ini memiliki sandi 'Dome' atau 'Kubah' dalam Bahasa Indonesia.
Helikopter kedua disebut berangkat menuju desa Cheretyanka, yang berada di Oblast (Provinsi) Gomel, dekat perbatasan Rusia.
Di desa tersebut terdapat pangkalan yang ditempati oleh Resimen ke-369 Pasukan Rudal Strategis Tentara Merah Uni Soviet (unit militer 42691). Dua jam kemudian atau sekitar pukul 17.00 waktu Belarus, kembali ke Machulishchi.
Pergerakan dua helikopter militer Belarus ke dua pangkalan bekas militer Uni Soviet, diyakini negara-negara Barat untuk menyiagakan kembali senjata nuklir milik Negeri Beruang Merah.
Sejak 1959 hingga 1996 pangkalan militer 42691 menampung senjata berhulu ledak nuklir milik Uni Soviet. Lima tahun pasca keruntuhan Uni Soviet, Belarus kemudian mengembalikan sejumlah persenjataan nuklir ke Moskow.
Dugaan bahwa Putin akan membuka kembali dua pangkalan senjata nuklir di Belarus, terkait dengan permintaan kiriman senjata nuklir Ukraina kepada Amerika Serikat (AS).
VIVA Militer melaporkan dalam berita Selasa 14 Juni 2022, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU), Jenderal Valerii Zaluzhnyi, melakukan kontak dengan Panglima Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces), Jenderal Mark Milley, untuk membahas bantuan persenjataan.
Hasil kontak dengan Milley, dikemukakan Zaluzhnyi kepada Duta Besar AS untuk Ukraina, Bridget Brink, dalam pertemuan di Kiev. Brink meyakinkan bahwa Amerika akan menyediakan senjata berat dalam mendukung perang Ukraina melawan Rusia.