Presiden Iran Janji Habisi Nyawa Intel Israel Pembunuh Kolonel Hassan
- en.isna.ir
VIVA – Kemarahan jelas terlihat di wajah Presiden Iran, Ebrahim Raeisi, saat menyatakan janji bakal menghabisi nyawa intel Israel pembunuh Kolonel Sayyad Hassan Khodaei di Teheran, Minggu 12 Juni 2022.
Khodaei tewas dibunuh di depan rumahnya sendiri di Teheran. Perwira Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) itu ditembak sebanyak lima kali saat turun dari mobil, oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor, Minggu 22 Mei 2022.
Khodaei meregang nyawa seketika, usai tiga peluru menembus kepalanya. Sementara dua luka lainnya terdapat di bagian tangan.
Tiga hari setelah insiden pembunuhan Khodaei, media Amerika Serikat (AS), The New York Times, memuat berita tentang pernyataan pejabat intelijen Israel. Pejabat intelijen Israel memberi tahu pejabat Amerika bahwa mereka adalah dalang dari peristiwa berdarah tersebut.
Media cetak harian Amerika itu juga menyebut, Khodaei dihabisi setelah diduga terlibat perencanaan plot lintas batas terhadap Israel.
Mengetahui hal tersebut, Presiden Iran menebar ancaman kepada pihak intelijen Israel yang harus bertanggung jawab atas kematian Khodaei. Raeisi menegaskan tindakan intelijen Israel itu adalah sikap pengecut, yang tak berani berhadapan di medan perang.
"Fakta bahwa musuh-musuh Republik Islam (Iran), alih-alih berkonfrontasi di medan perang malah melakukan pembunuhan pengecut seperti itu," ucap Raeisi dikutip VIVA Militer dari Al Bawaba.
Komandan IRGC, Mayor Jenderal Hossein Salami, pada akhir Mei 2022 lalu lebih dulu menyatakan kemurkaannya. Salami berjanji akan membalas dendam kepada Israel, dengan memburu sang pelaku.
"Kolonel itu dibunuh oleh orang terkejam, Zionis. Insya Allah kami akan membalas kematiannya," kata Salami dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Republik Islam Iran, IRNA.