Jenderal Perang Rusia Bongkar Fakta Senjata Kimia Militer Ukraina
- dan-news.info
VIVA – Setelah Mariupol berhasil dikuasai, pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia mengalihkan konsentrasi untuk merebut Severodonetsk, Oblast (Provinsi) Luhansk.
Sebuah fakta diungkap perwira tinggi militer Rusia, yang menyebut bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina akan menggunakan senjata kimia dalam perang di wilayah itu.
Adalah Kolonel Jenderal Mihkail Mizintsev, Kepala Pusat Kendali Pertahanan Nasional Rusia, yang mengungkap rencana militer Ukraina menggunakan senjata kimia.
Dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS, Mizintsev menerima informasi bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) memberi perintah untuk membentuk unit taktis gabungan.
Unit militer Ukraina ini memiliki tugas untuk mengisi sejumlah tangki dengan bahan kimia dan kemudian diledakkan. Para tentara Ukraina ini mengisi tangki dengan bahan kimia seperti gas dan asa nitrat, dengan volume lebih dari 100 ton.
"Memahami ketidakmungkinan perlawanan lebih lanjut dan penahanan zona industri di Severodonetsk, otoritas Kiev memerintahkan kelompok taktis gabungan untuk meledakkan kontainer dengan gas dan asam nitrat," ujar Mizintsev.
"Total volumenya melebihi 100 ton di perusahaan Azot Severodonetsk. Menurut rencana rezim Kiev, meledakkan tank-tank dengan bahan kimia akan mengadang gerak maju Angkatan Bersenjata Rusia. Dengan menciptakan zona kontaminasi bahan kimia," katanya.
Penggunaan senjata kimia dalam perang jelas akan mengancam kelangsungan hidup warga sipil Severodonetsk. Mizintsev yakin, siasat ini dibuat Ukraina untuk kemudian menuduh militer Rusia menciptakan bencana lingkungan buatan.
Lebih lanjut Mizintsev mengungkap, tepatnya pada 31 Mei 2022 lalu, Brigade Serangan Lintas Udara ke-79 Angkatan Bersenjata Ukraina pernah melakukan taktik tersebut.
Unit militer Ukraina ini meledakkan sebuah tangki yang berisi asam nitrat, di wilayah perusahaan Azot Severodonetsk. Pasca ledakan, udara di pemukiman warga sipil Kremennaya dan Rubizhoye tercemar zat beracun.