Tertangkap, 2 Tentara Bayaran Inggris Terancam Dihukum Mati Rusia

VIVA Militer: Andrew Hill, tentara bayaran Inggris dalam perang di Ukraina
Sumber :
  • express.co.uk

VIVA – Dua orang tentara bayaran Inggris terancam hukuman mati setelah tertangkap oleh pasukan pemberontak pro-Rusia, Republik Rakyat Donetsk (DPR). Satu tentara bayaran lainnya yang berasal dari Maroko, juga mengalami nasib yang sama.

Jubir Hizbullah Tewas, Analis: Israel Bisa Bunuh Personel Militer atau Non-Militer

Juru Bicara Kementerian Kehakiman DPR, Viktor Gavrilov, memastikan bahwa proses investigasi yang dialamatkan kepada tiga tersangka sudah selesai. Ketiganya akan dijerat dengan sanksi pidana, yang akan segera diambil.

"Penyelidikan sekelompok tentara bayaran asing yang diduga mengambil bagian dalam persiapan dan pelaksanaan permusuhan terhadap DPR, telah selesai. Dan, kasus pidana sepenuhnya terbentuk," ujar Gavrilov.

2 Bulan Jelang Lengser, Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS Gempur Rusia

"Materi-materi kasus telah dipindahkan ke saah satu pengadilan republik yang dengan pertimbangan masa perang, menerapkan hukuman mati," katanya dikutip VIVA Militer dari Russia Today.

VIVA Militer: Shaun Pinner, tentara bayaran Inggris dalam perang di Ukraina

Photo :
  • ibtimes.sg
Perang Bintang AS dan China

Sementara itu, Kantor Kejaksaan Agung Rusia merilis tiga tersangka yakni Shaun pinner dan Andrew Hill asal Inggris, serta warga Maroko, Ibrahim Saadoun.

Ketiganya terbukti melakukan kejahatan perang dan melanggar tiga pasal dalam Undang-Undang Kriminal DPR, yakni perampasan atau penahanan kekuasaan secara paksa, dan aktivitas tentara bayaran (mercenarism).

Terancam hukuman mati, Hill dan Pinner sebelumnya telah meminta Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, untuk melakukan pertukaran tahanan perang. Keduanya meminta pertukaran dengan pemimpin oposisi Ukraina, Viktor Medvedchuk, yang berhasil ditangkap militer Ukraina.

VIVA Militer: Rudal jelajah Taurus KEPD-350

Ciut Colek Rusia, Jerman Setop Rudal Taurus ke Ukraina?

Kanselir Jerman menyatakan hal itu.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024