Pasukan Rusia Kepung Donbas, 16 Ribu Tentara Ukraina Dijadikan Tumbal

VIVA Militer: Tank militer Rusia dalam pertempuran di wilayah Donbas, Ukraina
Sumber :
  • 19fortyfive.com

VIVA – Pasca penyerahan diri lebih dari 200 tentara Ukraina di Mariupol, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) juga disebut telah berhasil mengepung wilayah Donbas. Pengepungan Donbas diyakini mengancam nyawa 16 ribu tentara Ukraina yang berada di wilayah tersebut.

Jalankan Misi Perdamaian Dunia, 7 Prajurit Wanita TNI Siap Operasikan Alat Berat hingga Angkat Cangkul di Afrika Tengah

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Fox News, kabar pengepungan Donbas disampaikan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Rakyat Luhansk (LPR), Vitaly Kiselev.

Viselev yang merupakan pejabat kelompok separatis pro-Rusia, menyebut bahwa 16 ribu tentara Ukraina yang berada di dekat kota Severodonetsk dan Lysychansk telah terkepung. Sementara itu, sejumlah tentara ukraina lainnya telah berhasil diamankan di dekat kota Rubizhnoye.

Momen Terakhir Tinggalkan Korem Pamungkas, Brigjen TNI Zainul Bahar Sujud di Gerbang Markas

Dari hasil investigasi yang dilakukan terhadap para prajurit Ukraina yang ditangkap di Rubizhnoye, didapat sebuah dugaan bahwa ribuan tentara lain di Donbas akan dijadikan tumbal.

Sebab menurut Kisilev, mereka sama sekali tidak diperbolehkan untuk mundur dari keluar dari Donbas. Di sisi lain, para perwira tinggi militer Ukraina justru sudah kabur duluan dari Donbas.

Mabes TNI Akan Berangkatkan 240 Prajurit Jalankan Misi Perdamaian ke Afrika Tengah

VIVA Militer: Tentara Ukraina terlibat kontak tembak dengan pasukan Rusia

Photo :
  • nytimes.com

"Mereka mengatakan berulang kali bahwa mereka telah mengajukan banding atas perintah tersebut. Tetapi mereka dilarang meninggalkan jabatan mereka dan berdiri sampai mati (di Donbas). Para komandan berpangkat tinggi telah meninggalkan daerah itu sebulan yang lalu," ujar Kisilev.

Selain dikabarkan telah berhasil mengepung Donbas, militer Rusia juga terus melakukan mobilisasi pasukan di Luhansk. 

Langkah ini dilakukan untuk mengamankan rute distribusi pasokan militer Rusia di Ukraina timur. Tujuannya tak lain adalah untuk merebut kendali penuh atas Donbas.

Terkait tuduhan ini, pihak Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) maupun Kementerian Pertahanan Ukraina sama sekali belum memberikan pernyataan resmi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya