Horor, Wabah Racun Mayat Menyebar di Bunker Tentara Ukraina
- nytimes.com
VIVA – Ratusan prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) dan anggota milisi Resimen Azov, terjebak dalam situasi berbahaya di bunker pabrik baja Azovstal, Mariupol. Wabah mematikan menyebar di dalam bunker dan mengancam nyawa seluruh prajurit.
Dua hari pasca evakuasi besar-besaran warga sipil yang ikut berlindung di bunker Azovstal, sejumlah prajurit dan anggota milisi nasionalis Ukraina memilih untuk bertahan.
Padahal pada kenyataannya, para tentara dan anggota milisi harus berhadapan dengan situasi kekurangan bahan makanan, air bersih, hingga obat-obatan. Di sisi lain, serangan dahsyat pasukan militer Rusia masih terus berlangsung.
Kabar terbaru menyebut, wabah mematikan menyebar di bunker pabrik baja Azovstal. Wabah mematikan ini bersumber dari mayat-mayat yang terkubur di bawah reruntuhan Azovstal. Tubuh membusuk mayat-mayat tentara Ukraina telah meracuni makanan hingga air bersih yang tersisa.
Wakil Komandan Resimen Azov, Kapten Sviatoslav Palamar, mengungkap situasi yang harus dihadapinya saat ini. Palamar membeberkan bahwa banyak tentara Ukraina yang sekarat akibat luka parah yang dialaminya.
Namun demikian, ia dan rekan-rekannya tak bisa berbuat banyak. Sebab seperti yang diketahui, bahan persediaan obat-obatan hingga alat-alat kesehatan sangat minim.Â
Oleh sebab itu, Palamar mendesak pemerintah Ukraina untuk segera mencari cara untuk melakukan evakuasi. Baik evakuasi mayat-mayat yang terkubur, maupun para prajurit yang mengalami luka-luka.
"Prajurit kami sekarat setiap hari karena luka serius. Kami tidak memiliki cukup antibiotik, bahan pembalut dan akses ke udara segar. Rumah sakit kami terus-menerus dibombardir," ucap Palamar dikutip VIVA Militer dari Pravda.
"Yang terluka harus dievakuasi sesegera mungkin. Hari ini (8 Mei 2022) lebih banyak orang tewas dan terluka. Kami tidak lagi memiliki instrumen bedah. Kami tidak bisa menawarkan bantuan medis yang memenuhi syarat," katanya.
Selain itu, Palamar juga mengungkap ada ratusan mayat tentara Ukraina yang terkubur di reruntuhan Azovstal. Di sisi lain, Palamar juga memahami situasi bahwa proses evakuasi belum mungkin dilakukan. Karena, perjanjian gencatan senjata dengan pihak Rusia belum tercapai.
"Situasinya sangat sulit, tidak ada gencatan senjata. Kami tidak tahu apakah kami akan mampu mengevakuasi yang terluka hari ini," ujar Palamar melanjutkan.
"Saya tidak akan mengatakan berapa banyak (tentara) yang terbunuh. Percayalah, kami berbicara tentang ratusan tentara Ukraina. Hampir 600 tentara terluka, tetapi jumlah ini terus bertambah setiap harinya. Seperti halnya jumlah mereka yang terbunuh," katanya.