Militer Rusia Kuasai Kota Hantu Berisi 20 Ribu Mayat Manusia
- courthousenews.com
VIVA – Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) sudah berhasil menguasai kota pelabuhan Mariupol, Ukraina, setelah hampir tiga bulan terlibat perang. Armada Negeri Beruang Merah saat ini mengendalikan penuh Mariupol, yang berubah menjadi kota mati.
Pada 7 Mei 2022 kemarin, unit militer Rusia yang berada di Mariupol melakukan evakuasi besar-besaran warga sipil Ukraina.Â
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Ukrinform, sejumlah warga sipil baik orang tua, wanita dan anak-anak yang bersembunyi di bunker pabri baja Azovstal dievakuasi dan mendapat pengawalan penuh dari tentara Rusia.
Dua hari pasca berakhirnya proses evakuasi, ratusan prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) dan anggota milisi Resimen Azov bersikeras memilih bertahan di Azovstal.
Meskipun mengalami luka-luka dan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, pasukan Ukraina lebih memilih tinggal di bunker daripada menyerah kepada pasukan Rusia.
Menguasai penuh Mariupol, pasukan Rusia harus membenahi kota yang sebelumnya menjadi salah satu pintu masuk Ukraina dari Laut Azov. Pasalnya, ada puluhan ribu mayat warga sipil Ukraina yang terkubur di kota itu.
Perwira intelijen Resimen Azobv, Illia Samoilenko, memastikan ada lebih dari 10 ribu warga sipil Ukraina yang terkubur di Mariupol.Â
Di sisi lain, Komisaris Parlemen Ukraina untuk Hak Asasi Manusia, Liudmyla Denisova, menyatakan pada 8 Mei 2022 ada lebih dari 20 ribu mayat yang terkubur di kota itu.
"Kuburan massal besar sepanjang beberapa ratus meter terletak di pinggiran Mariupol, sebagaimana dibuktikan oleh citra satelit dan informasi dari penduduk setempat," ujar Samoilenko.
"Secara total, lebih dari 10.000 orang dimakamkan di sana. Hanya warga sipil yang dimakamkan di kuburan itu," katanya.
Mengetahui situasai di Mariupol, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memerintahkan kepada seluruh aparat keamanan Ukraina untuk memilih opsi diplomatik dengan pihak Rusia. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menyelamatkan pasukan militer Ukraina yang bertahan di Azovstal.