Negara NATO Bahas Strategi Dukung Ukraina Keroyok Rusia

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Islandia
Sumber :
  • grapevine.is

VIVA – Islandia, salah satu negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dikabarkan telah sepakat untuk mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia. Pejabat tinggi Islandia dan Ukraina satu suara soal aksi bersama yang akan digelar untuk menghadapi invasi Rusia.

Petinggi EU: Dalam Pandangan Orang Eropa, Nyawa Warga Palestina Dianggap Tidak Bernilai

Dilansir VIVA Militer dari Ukrinform, kabar ini diungkap langsung oleh Deputi Pertama Menteri Luar Negeri Ukraina, Emine Dzheppar.

Dzheppar yang menjadi salah satu delegasi Ukraina dalam Sidang Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), bertemu langsung dengan Menteri Luar Negeri Islandia, Thordis Gylfadottir.

Korsel Kirim Jet Tempur saat 11 Pesawat Militer China dan Rusia Masuki Zona Pertahanan Udaranya

Dalam pertemuan itu lah, Dzheppar dan Gylfadottir membahas upaya yang akan dilakukan kedua negara untuk mempererat kerja sama. 

Terutama, dalam aksi gabungan menghentukan agresi militer Rusia yang sudah berlangsung hampir dua bulan.

Puluhan Anggota Parlemen Inggris Desak Pemerintah Beri Sanksi Israel

VIVA Militer: Prajurit wanita Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU)

Photo :
  • hindustannewshub.com

 "Di sela-sela UNGA 76 dengan Menteri Luar Negeri Islandia Thordis Kolbrun, kami membahas cara untuk memperkuat kerja sama bilateral, tindakan bersama untuk menghentukan agresi Rusia terhadap Ukraina," ujar Dzheppar.

Seperti yang diketahui, Ukraina mendapat dukungan penuh dari sejumlah negara anggota NATO seperti Inggris dan Amerika Serikat (AS).

Inggris tak henti-hentinya mengirim ribuan senjata ke Ukraina mulai dari rudal kendali anti-tank, amunisi, hingga pesawat tanpa awak (drone). 

Yang terbaru, Inggris bahkan disebut telah mengirim puluhan anggota pasukan elite Special Air Service (SAS) ke Lviv untuk melakukan sabotase terhadap pasukan militer Rusia.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pekan lalu mengumumkan pengiriman bantuan senjata dengan nilai mencapai $800 juta, atau setara dengan Rp11,5 triliun. Di dalam bantuan tersebut, terdapat sejumlah kendaraan lapis baja hingga helikopter Mil Mi-17.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya