Rusia Terancam, Anggota NATO Kirim Ratusan Rudal Mistral ke Ukraina
- mbda-systems.com
VIVA – Norwegia, salah satu negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berani menunjukkan solidaritasnya terhadap Ukraina. Negara Eropa utara itu baru saja mengirim ratusan rudal kendali pertahanan udara Mistral, untuk membantu militer Ukraina melawan agresi Rusia.
Dilansir VIVA Militer dari situs resmi Kementerian Pertahanan Norwegia, 100 unit rudal pertahanan udara Mistral dikonfirmasi telah dikirim ke Kiev.
Bantuan ini adalah bentuk respons cepat Norwegia sebagai anggota NATO, pasca permintaan khusus Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang meminta sejumlah senjata.
Selain rudal pertahanan udara Mistral, Zelensky meminta bantuan kepada Norwegia untuk mengirim rudal anti-kapal Harpoon, dan sistem rudal bergerak NASAMS. Zelensky juga sempat menyatakan bahwa Ukraina membutuhkan senjata anti-tank dan sistem artileri.
"Konflik bisa berakhir pada waktunya, dan Ukraina bergantung pada dukungan internasuonal untuk menahan agresi Rusia," ucap Menteri Pertahanan Norwegia, Bjorn Arild Gram.
"Oleh karena itu, pemerintah Norwegia memutuskan untuk menyumbangkan pertahanan udara Mistral ke Ukraina," katanya.
Selain mengirim 100 unit rudal pertahanan udara Mistral, Norwegia juga mengerahkan sejumlah platform peluncur untuk rudal tersebut. Rudal pertahanan udara Mistral bisa diluncurkan dari berbagai platform, mulai dari kapal penyapu ranjau dan korvet.
Namun demikian, Kementerian Pertahanan Norwegia mengungkap bahwa rudal pertahanan udara Mistral sebenarnya akan dihapus penggunaannya oleh Angkatan Bersenjata Norwegia.
Namun demikian, rudal pertahanan udara Mistral dinyatakan sebagai salah satu senjata modern yang efektif dan sangat berguna bagi pasukan Ukraina.
Kementerian Pertahanan Norwegia juga menyebut, pihaknya telah memberikan lebih dari 4.000 senjata anti-tank ringan M72, serta helm dan jaket anti-peluru ke Ukraina.
Rudal pertahanan udara Mistral dikembangkan pada 1974 oleh perusahaan pembuat rudal Norwegia, Matra Defence yang saat ini sudah bergabung dengan MBDA.
Memasuki masa dinas sejak 1988, rudal ini memiliki kecepatan 930 meter per detik, dan mampu menghancurkan sasaran sejauh lebih dari 7 kilometer.