Pasukan Ukraina Dihabisi, Rusia Kuasai Mariupol

VIVA Militer: Mayat warga Ukraina di Mariupol
Sumber :
  • usatoday.com

VIVA – Sejumlah informasi yang menyatakan bahwa pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) menelan kekalahan telak di Mariupol, Ukraina, dipastikan salah besar.

Gila, Pasukan Rusia Bakar Muka Tentara Korut untuk Hilangkan Bukti

Berdasarkan pernyataan Walikota Mariupol, Vadym Boichenko, pasukan militer Rusia disebut telah berhasil menguasai kota di wilayah selatan Ukraina.

"(Kami) berada di tangan penjajah hari ini," ucap Boichenko," dikutip VIVA Militer dari CNN.

Manuver Jenderal Kadyrov, Siap Kirim Pasukan Chechnya Dukung Pemberontak Suriah

Boichenko sendiri sudah melarikan diri dari Mariupol. Pejabat Ukraina berusia 44 tahun ini mengungkap, setidaknya ada 5.000 warga sipil Mariupol yang tewas akibat serangan dahsyat militer Rusia.

Tak hanya itu, Boichenko juga mengatakan masih ada sekitar 160.000 orang yang terjebak di kota pelabuhan itu. Jatuhnya Mariupol ke tangan Rusia, membuat ratusan ribu warga terisolir tanpa air bersih dan listrik.

Intelijen Ukraina Disebut Jadi Dalang Serangan Bom yang Tewaskan Jenderal Rusia

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) di Mariupol

Photo :
  • Youtube

Presiden Ukraina, Vladimir Zelensky, mengakui bahwa Mariupol sudah hampir pasti jatuh ke tangan Rusia. Zelensky bahkan menginstruksikan para tentara Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) dan kelompok paramiliter untuk kabur dari Mariupol.

Perintah Zelensky ini tak lepas dari fakta bahwa militer Ukraina tidak bisa menghimpun kekuatan, untuk mengalahkan pasukan Rusia.

"Saya memberi tahu mereka, kawan-kawan, saya mengerti segalanya. Kita pasti akan kembali. Tetapi, jika Anda merasa perlu berada di sana dan Anda merasa itu adalah keputusan yang tepat, Anda bisa bertahan. Silahkan lakukan," kata Zelensky dilansir VIVA Militer dari Ukrinform.

Akan tetapi, Zelensky justru gagal membujuk rakyatnya untuk pergi dari Mariupol. banyak para pejuang dan warga sipil Mariupol lebih memilih untuk tetap bertahan. 

"Mereka menjawab, 'Kami tidak akan meninggalkan yang jatuh'. Jadi mereka mempertahankan kota, membela yang terluka, membela yang tewas yang ingin mereka kubur," ujar Zelensky.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya