Ancaman Putin Bikin Jiper 6 Negara, Fakta Rusia Masih Ganas di Ukraina
- rferl.org
VIVA – Banyaknya kabar yang menyebut Rusia telah gagal dalam invasi besar-besaran ke Ukraina, ternyata belum sepenuhnya benar. Pasalnya, muncul pernyataan dari Komisi Eropa yang ternyata punya ketakutan besar terhadap meluasnya invasi Rusia.
Wakil Presiden Komisi Eropa, Valdis Dombrovkis, mengemukakan alasan mengapa Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), harus mendukung penuh Ukraina.
Dombrovkis yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Latvia, memprediksi kemungkinan invasi Rusia akan meluas jika Ukraina jatuh.
Sejumlah negara Eropa lainnya seperti Estonia, Lithuania, termasuk Latvia, akan menjadi sasaran serangan Rusia selanjutnya andai Kiev bisa dikuasai.
"Jika kita tidak mendukung Ukraina, itu (invasi Rusia) tidak akan berhenti di Ukraina," ucap Dombrovskis dikutip VIVA Militer dari Daily Record.
"Jelas, saat ini (Vladimir) Putin berada dalam suasana perang yang agresif. Dan sayangnya, kemungkinan agresi ini akan berlanjut ke negara lain," katanya.
Pernyataan Dombrovskis menjadi sinyal bahwa Rusia masih jauh dari kata kalah dalam perang di Ukraina. Apa yang dikatakan Dombrovskis, sama dengan apa yang dikatakan Putin pada 2014 silam.
Saat itu, orang nomor satu Rusia itu memperingatkan bahwa Rusia bisa menyerang dan menguasai enam ibukota negara Eropa, hanya dalam waktu 48 jam. Ancaman Putin ditujukan kepada Presiden Ukraina saat itu, Petro Poroshenko.
Secara spesifik Putin menyebut enam ibukota negara yang bisa saja dijadikan sasaran serangan. Keenam ibukota negara itu adalah Riga (Latvia), Vilnius (Lithuania), Talinn (Estonia), Warsawa (Polandia) dan Bucharest (Rumania).
"Jika saya mau, dalam dua hari saya bisa menemukan pasukan Rusia tidak hanya di Kiev, tetapi juga di Riga, Vilnius, Tallin, Warsawa dan Bucharest," ujar Putin pada 2014, dilansir VIVA Militer dari media Jerman, Suddeutsche Zeitung.