NATO Anggap Rusia Sudah Kalah Perang

VIVA Militer: Prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina melempar bom molotov
Sumber :
  • nypost.com

VIVA – Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menganggap Rusia telah kalah dalam perang di Ukraina. Fakta bahwa pasukan Negeri Beruang Merah belum mampu merebut dan menguasai ibukota, Kiev, adalah bukti kegagalan Rusia.

Perang Bintang AS dan China

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari The Times of Israel, seorang anggota intelijen Amerika Serikat (AS) yang tak disebutkan namanya, memberikan pernyatan bahwa 20 persen pasukan Angkatan Bersenjata Rusia (VSRF) telah tewas di Ukraina.

NATO memperkirakan tentara Rusia yang tewas mencapai 7.000 hingga 15.000 orang. Kematian para tentara adalah harga mahal yang harus dibayar. Sementara hingga hari ke-28 invasi Rusia ke Ukraina, Kiev masih belum bisa dikuasai.

Zelensky Ingin Akhiri Perang Ukraina-Rusia dengan Diplomasi Tahun Depan

"Mereka terhenti di Kiev. Mereka terhenti di Kharkiv. Mereka terhenti di Chernihiv," ucap intelijen AS yang juga merupakan pejabat senior NATO dilansir VIVA Militer dari Voice of America.

"Saya tidak tahu apakah Anda bisa melangkah sejauh ini (untuk mengatakan) itu sebuah kebuntuan. Tetapi jelas bahwa setelah satu bulan, Rusia hampir tidak bisa mencapai tujuan strategis mereka," katanya.

Trump Janji Selesaikan Perang di Ukraina dan Palestina dengan Cara Ini

VIVA Militer: Bangkai kendaraan lapis baja militer Rusia di Ukraina

Photo :
  • forbes.com

Meski demikian, Presiden Rusia, Vladimir Putin, diyakini tak akan begitu saja menyerah. Putin diprediksi tak akan menarik mundur pasukannya, dan akan mengubah taktik dan melakukan tindakan yang lebih brutal.

Pejabat senior NATO melihat jika serangan rudal dan artileri berat militer Rusia ke Mariupol, adalah bukti kebrutalan. Ia menganggap Rusia menggunakan taktik klasik di Perang Dunia II, yang akan menghujani kota vital untuk membuat musuh tunduk. 

"Mereka mencapai lebih banyak hasil di selatan. Tetapi, harga yang harus dibayar benar-benar mengerikan. Apa yang dilakukan (Rusia) adalah Perang Dunia II, dengan teknik berusia 70 tahun," ujar pejabat NATO melanjutkan.

"Untuk mencapai tindakan ekstrem ini, Anda harus terpojok dan terdorong untuk melanggar semua aturan moral manusia dan melakukan kebrutalan seperti itu," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya