Intelijen Ukraina Sebar Isu Kudeta Rusia, Putin Bakal Diracun
- caspiannews.com
VIVA – Hampir sebulan invasi Rusia ke Ukraina, sebuah rumor yang disebar Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina (HUR MOU) membuat gempar. Intelijen militer Ukraina menyatakan bahwa sejumlah elite politik Rusia berniat untuk membunuh Vladimir Putin dengan racun.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Mirror, sebuah laporan singkat dipaparkan oleh Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Ukraina.Â
Laporan itu menyatakan bahwa sejumlah elite politik Rusia kecewa dengan rezim Putin. Sejumlah orang dalam Kremlin itu disebut memiliki rencana untuk menyingkirkan Putin dengan meracuninya.Â
"Kelompok berpengaruh, anggota elite Rusia telah menyusun rencana yang bertujuan untuk menggulingkan Presiden (Putin)," ujar Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Rusia yang tak disebutkan namanya.
Lebih lanjut pejabat intelijen Ukraina itu mengatakan, elite politik Rusia ingin meraih kekuasaan guna memulihkan hubungan ekonomi dengan negara-negara Barat.Â
Sebab seperti yang diketahui, Rusia terkena sanksi ekonomi dari Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara Barat, usai keputusan Putin untuk melancarkan invasi ke Ukraina.
Sebagai gantinya, para anggota elite politik Rusia ini akan mengangkat Direktur Layanan Keamanan Federal (FSB) atau badan intelijen Rusia, Jenderal Alexander Bortnikov.
"Sudah diketahui bahwa Bortnikov dan beberapa perwakilan elite yang berpengaruh di Rusia lainnya, sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk menyingkirkan Putin dari kekuasaan," kata Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina melanjutkan.
Mencuatnya nama Bortnikov sebagai sosok yang akan diusung menggantikan posisi Putin, benar-benar membuat geger. Sebab, Putin dan Bortnikov sama-sama berdinas di Badan Intelijen Uni Soviet (KGB).
Bortnikov sendiri diibaratkan sebagai otak dan jantung dari rezim Putin. Bortnikov dan Putin yang memiliki nama besar sebagai tokoh intelijen Negeri Beruang Merah, bahkan disebut seperti memiliki negara di dalam negara.