Pasukan Rusia Dituduh Gunakan Taktik Kejam Kekerasan Seksual
- timesfreepress.com
VIVA – Mariupol adalah salah satu kota yang mengalami kerusakan terparah, sebagai akibat dari serangan rudal dan artileri militer Rusia. Seorang anggota parlemen Ukraina, Lesia Vasylenko, mengungkap bahwa pasukan Rusia menggunakan taktik kejam untuk menghancurkan Mariupol.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, Rusia kembali melancarkan serangan yang diarahkan ke gedung teater, tempat perlindungan wanita dan anak-anak Mariupol, Rabu 16 Maret 2022 lalu.
Tak hanya itu, Mariupol juga telah terkepung sepanjang lebih dari tiga pekan invasi Rusia ke Ukraina. Pengepungan membuat Mariupol terisolir. Warga sipil di kota itu kekurangan bahan makanan dan air bersih, sementara aliran listrik dan komunikasi juga terputus.
Vasylenko mengatakan, taktik kejam yang digunakan oleh pasukan Rusia adalah taktik yang digunakan dalam peperangan di abad pertengahan. Apa yang dilakukan pasukan Rusia di Mariupol, menjadi gambaran bencana kemanusiaan terbesar.
"Taktik yang digunakan Rusia di Mariupol adalah taktik pengepungan, abad pertengahan," ucap Vasylenko dikutip VIVA Militer dari The Independent.
"Kota ini terkepung dalam tradisi terburuk abad pertengahan. Orang-orang kekurangan makanan, kekuarangan air. Selama 14 hari tidak mungkin masuk ke kota itu," katanya.
Tak hanya itu, pasukan Rusia juga dituduh telah melakukan serangkaian aksi kekerasan seksual di Mariupol. Vasylenko mengaku menyaksikan langsung apa yang dilakukan para tentara Rusia, memperkosa para wanita untuk kemudian membunuhnya.
"Kita berbicara tentang warga senior Ukraina. Sebagian besar dari wanita ini telah dieksekusi setelah kejahatan pemerkosaan atau mereka mengambil nyawanya sendiri," ujar Vasylenko melanjutkan.
"Ini adalah topik yang menyakitkan bagi kami untuk diangkat. Sayangnya ini masih awal dari kekejaman yang akan berlangsung. Tentara (Vladimir) Putin melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," katanya.