Kabur dari Perang, Tentara Rusia Bakal Dibunuh Pasukan Khusus Putin

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin
Sumber :
  • eleconomista.es

VIVA – Seorang tentara Rusia yang identitasnya dirahasiakan, mengungkap sebuah unit pasukan khusus yang sangat ditakuti. Pasukan buatan Presiden Vladimir Putin ini punya tugas menghabisi nyawa tentara Rusia yang mencoba kabur dari perang di Ukraina.

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari International Business Times, seorang tentara muda berusia 22 tahun tertangkap pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU), hingga akhirnya memberikan pengakuan.

Tentara muda itu membenarkan bahwa perintah yang datang untuk bergerak ke Ukraina, awalnya adalah misi sebagai pasukan penjaga perdamaian. 

Tapi nyatanya, para serdadu Negeri Beruang Merah ini dipaksa mempertaruhkan nyawa dalam invasi ke negara berdaulat. 

Sang prajurit muda tahu, kemungkinannya untuk kembali ke kampung halamannya sangat kecil. Oleh karenanya, ia memilih untuk tetap berada di Ukraina meskipun tahu ada bahaya yang mengintainya.

VIVA Militer: Tentara Rusia jadi tahanan perang pasukan Ukraina

Photo :
  • time.com

"Saat kami masuk (ke Ukraina), kami menyadari situasinya. Kami tidak pergi ke dalam misi menjaga perdamaian, tetapi untuk berperang," ujar prajurit muda Rusia itu.

"Ada pertanyaan kepada komandan seperti, 'kenapa kita melakukan ini?' Tapi untuk kembali dan pergi (dari perang), kami tidak akan berhasil pulang," katanya.

Harga Emas Melonjak: Apakah Ini Waktu yang Tepat untuk Investasi?

Sang prajurit muda mengatakan, ia dan rekan-rekannya tahu bahwa ada sejumlah pasukan yang disiapkan Putin untuk menghabisi nyawa para pengkhianat. 

"Ada formasi di belakang, mereka membunuh desertir. Tampaknya semua orang yang saya ajak bicara, kami semua di militer, mereka mengatakan hal yang sama. Benar-benar ada pasukan yang membunuh orang-orang yang mencoba melarikan diri," ucap tentara muda Rusia.

Miris Lebih 200 Anak di Lebanon Tewas Akibat Serangan Brutal Israel

Ini bukan pertama kalinya prajurit militer Rusia menyatakan kekecewaannya kepada rezim Putin. Sejumlah tentara Rusia lainnya yang juga ditangkap oleh pasukan Ukraina mengatakan hal yang sama. Mereka lebih memilih untuk tidak kembali ke Rusia, karena takut dieksekusi mati.

Gedung kongres Amerika Serikat, Capitol.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Sejak genosida dimulai, AS telah memberikan lebih dari 18 miliar dolar AS (Rp286,2 triliun) dalam bentuk senjata kepada pemerintah Israel, kata anggota Kongres.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024