Takut Dihukum Mati Putin, Tentara Rusia Atur Siasat Pemakaman Palsu

VIVA Militer: Tentara Rusia jadi tahanan perang pasukan Ukraina
Sumber :
  • time.com

VIVA – Sudah dua pekan kecamuk perang Rusia dan Ukraina berlangsung dahsyat. Selama itu pula, banyak tentara Rusia yang tewas dan menjadi tahanan perang militer Ukraina. Tak sedikit yang menyesali tindakannya telah membunuh warga sipil yang tak berdosa.

Dubes Rusia Ungkap Alasan Negaranya Beri Suaka kepada Mantan Presiden Suriah Assad

Seperti yang terjadi dengan para tentara Rusia, anggota Divisi Senapan Mesin ke-2 Angkatan Darat Federasi Rusia (SVRF), yang menjadi tahanan perang pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU).

Yevgeny Smirnov, tentara Rusia yang menjadi tahanan perang (POW), merasa bersalah setelah melihat warga sipil Ukraina yang menjadi korban perang, bersembunyi di tempat perlindungan bom.

Saling Serang, Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara untuk Hancurkan Ukraina

"Saat saya berada di tahanan, saya terkejut dengan apa yang dilakukan tentara Rusia di Ukraina. Tentara Rusia menembaki orang tuanya, sementara warga sipil tinggal di tempat perlindungan bom," ujar Smirnov dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Ukraina, Interfax-Ukraine.

Menjadi tahanan perang, berarti gagal menjalankan misi. Gagal dalam tugas, berarti akan ada sanksi berat yang akan diterima para tentara Rusia. Bukan tak mungkin, hukuman mati akan dijatuhkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Putin: Israel sedang Bertindak Sesukanya di Suriah

VIVA Militer: Tentara Rusia jadi tahanan perang pasukan Ukraina

Photo :
  • euromaidanpress.com

Aleksei Babikhin adalah rekan Smirnov yang juga menjadi tahanan perang di Ukraina. Babikhin sadar dengan hukuman yang menanti, jika ia kembali ke Rusia. Untuk menghindari itu, Babikhin memilih untuk tinggal di Ukraina selama Rusia masih dipimpin oleh Putin.

"Saya akan tetap tinggal di Ukraina selama rezim Putin tetap berkuasa di Rusia," kata Babikhin.

Ketakutan juga dirasakan oleh anggota Divisi Senapan Mesin Angkatan Darat Rusia lainnya, Andrei Chebotarevskiy. 

Seperti halnya yang dikatakan oleh Babikhin, Chebotarevskiy menyatakan bahwa di negaranya ia dan rekan-rekannya yang tertangkap pasukan Ukraina sudah dianggap mati. Oleh sebab itu, Chebotarevskiy juga memilih untuk tetap berada di Ukraina.

Chebotarevskiy menceritakan bagaimana reaksi keluarganya saat dihubungi melalui telepon, untuk memberitakan bahwa ia telah menjadi tahanan perang di Ukraina. 

VIVA Militer: Tentara Rusia jadi tahanan perang pasukan Ukraina

Photo :
  • dailytrust.com

Ia mengatakan bahwa keluarganya telah mengatur skenario pemakaman palsu, untuk menutupi keberadaannya di Ukraina.

"Jika kami ditukar, maka kami akan ditembak oleh orang-orang kami sendiri. Di Rusia kami sudah dianggap mati. Saya diberi kesempatan untuk menelepon orang tua saya dan mereka memberi tahu saya bahwa pemakaman saya sudah diatur," ujar Chebotarevskiy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya