Militer Rusia Terobos Ukraina, Amerika Siagakan Jet Tempur Siluman
- aviationtoday.com
VIVA – Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces) langsung menyiagakan pasukannya untuk dikerahkan ke sejumlah negara di Eropa Timur, menyusul masuknya pasukan militer Rusia ke wilayah Ukraina.
VIVA Militer melaporkan dalam berita Selasa 22 Februari 2022, konvoi tank dan kendaraan tempur lapis baja pasukan Angkatan Bersenjata Rusia (VSRF) sudah memasuki wilayah Ukraina sejak Senin 21 Februari 2022 malam waktu setempat.
Sejumlah video beredar di media sosial, dan menunjukkan sejumlah unit tank serta kendaraan lapis baja militer Risia di kota Makiivka, 15 kilometer sebelah barat Donetsk.
Masuknya pasukan militer Rusia ke Ukraina diinstruksikan langsung oleh Presiden Vladimir Putin. Putin mengerahkan pasukannya ke wilayah yang diduduki oleh kelompok pemberontak Republik Rakyat Donbass (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR), sebagai pasukan perdamaian.
Akan tetapi, Ukraina menganggap Putin justru malah mengesampingkan konsesi teritorial. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, memastikan pihaknya akan mengambil langkah tegas dan akan memberlakukan status darurat militer di negaranya.
Menurut informasi yang dilansir VIVA Militer dari Military Times, Amerika langsung merespons aksi militer Rusia tersebut.
Setelah Presiden Joe Biden mengumumkan sanksi ekonomi terbaru kepada Rusia, militer Amerika juga disiagakan di sejumlah negara. Sekitar 6.000 personel berada dalam status siaga di Hungaria, Polandia dan Jerman.
Kemudian, 800 personel batalyon infanteri yang berbasis di Italia akan segera bergerak ke negara-negara Baltik.
Amerika juga akan mengirim delapan unit pesawat siluman F-35 Lightning II dari Jerman ke Baltik dan lokasi yang dirahasiakan. Tak hanya itu, 32 helikopter tempur Boeing AH-64 Apache juga akan dimobilisasi.
20 unit helikopter Apache akan terbang dari Jerman menuju Baltik. Sementara itu, 12 unit lainnya akan bergerak dari Polandia menuju Yunani.
"Personel tambahan ini sedang diposisikan ulang, untuk meyakinkan sekutu NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) kami mencegah potensi agresi terhadap negara-negara anggota," ujar seorang sumber dari Departemen Pertahanan AS yang tak disebutkan namanya.