Letjen TNI Prabowo: Ancaman Senjata Biologis Alarm Bahaya Buat Kita!

VIVA Militer: Menhan RI, Letjen TNI (Purn.) Prabowo Subianto
Sumber :
  • Instagram/@kemhanri

VIVA – Letjen TNI (Purn.) Prabowo Subianto Djojohadikusumo, kembali menegaskan ancaman serangan senjata biologis bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pandemi COVID-19 yang belum juga usai, dianggap Prabowo sebagai alarm seluruh rakyat Indonesia.

Bom Buatan Indonesia Mengudara di Vietnam

Pernyataan itu dilontarkan Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), saat meresmikan fasilitas baru di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Kamis 3 Januari 2022.

Prabowo menyatakan bahwa di masa depan, yang menjadi ancaman utama bagi Indonesia bukan lagi bahaya pecahnya perang konvensional. Melainkan, serangan senjata biologis yang jauh lebih berbahaya karena lawan yang dihadapi tidak terlihat secara fisik.

Gerindra Tuding PDIP Jadi Inisiator Kenaikan PPN 12 Persen

"Dalam peperangan yang akan datang, ancaman yang besar bagi negara kita akan semakin berbentuk lain, di antaranya adalah ancaman biologi," ujar Prabowo.

"Karena itu, datangnya pandemi saat ini adalah alarm bagi kita agar kita lebih fokus, lebih memperhatikan masalah medis," katanya.

Terpopuler: Viral Rombongan Presiden Prabowo, Penampilan Terbaru Rista Juniati, 2 Fotografer Cabul Ditangkap

VIVA Militer: Menhan RI, Letjen TNI (Purn.) Prabowo Subianto

Photo :
  • kemhan.go.id

Seperti yang diketahui, hingga hari ini pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19), masih membelenggu dunia. Bahkan, sudah hampir dua tahun virus dari Wuhan, China, menebar teror bagi 200 juta lebih rakyat Indonesia.

Oleh sebab itu, Prabowo menyatakan pentingnya peningkatan fasilitas kesehatan. Khususnya, bagi para prajurit TNI di tiga matra, sebagai garda terdepan penjaga kedaulatan negara.

"Jawatan kesehatan, dinas kesehatan merupakan dukungan yang sangat vital bagi keberhasilan sebuah angkatan perang," ucap Prabowo melanjutkan.

"Adanya dinas kesehatan, adanya pelayanan kesehatan yang andal itu adalah moril bagi prajurit di semua garis. Baik darat, laut, dan udara," katanya.

Politikus PDIP Deddy Sitorus (tengah)

PDIP Tak Tolak Kenaikan PPN 12% tapi Minta Dikaji Ulang

PDIP menegaskan bahwa kenaikan tarif PPN dari 11 persen menjadi 12 persen, melalui pengesahan UU tentang HPP bukan atas dasar inisiatif Fraksi PDIP.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024