5 Tahun Sakit Hingga Dicerai Suami, Dalam Perut Tentara Ini Ada Handuk
VIVA – Ada kisah mengerikan dialami seorang prajurit wanita militer Angkatan Darat Amerika Serikat, usai melahirkan di pangkalan militer di Tokyo, Jepang.
Jadi, tentara wanita bernama Anggie Perry itu mendadak mengalami penyakit aneh selama bertahun-tahun usai menjalani operasi caesar kelahiran bayinya.
Lima tahun dia menderita sakit yang luar biasa. Puluhan dokter telah ditemuinya Namun tak ada yang bisa menyembuhkannya. Sampai-sampai dia diceraikan suaminya karena dianggap mengalami kelainan jiwa. Tapi akhirnya penyebab penyakit misterius itu ditemukan. Ternyata dari hasil CT Scan di dalam perut Perry ditemukan handuk medis.
Seperti dikisahkan Perry kepada SS dilansir VIVA Militer, Jumat 22 Oktober 2021, jadi awalnya pada 2013, Perry diantar suaminya yang juga seorang prajurit militer Amerika Serikat ke Pangkalan Udara Yokota di Tokyo barat.
Tujuan mereka untuk menjalani operasi caesar. Memang saat itu terjadi ketegangan, operasi berlangsung tak normal sebab terjadi pendarahan. Walau begitu proses kelahiran berjalan lancar, Perry dan bayinya selamat.
"Pada satu titik, ahli bedah tidak dapat menghentikan pendarahan dan keadaan menjadi sedikit panik di ruang operasi di mana para perawat memohon kepada ahli bedah untuk membiarkan mereka pergi dan meminta ahli bedah lain untuk datang dan membantu," kata Perry.
Petaka pun datang setelah pulang dari menjalani penanganan medis. Perry mulai mengalami rasa sakit yang luar biasa, hingga setiap hari harus memakai popok.
"Saya bertengkar dengan suami saya karena dia sangat marah dan percaya saya berubah menjadi hipokondria," katanya.
Selama bertugas di Jepang, ada 27 dokter yang ditemuinya. Sayangnya semuanya gagal mendeteksi penyakit menyiksa itu. Sampai akhirnya Perry kembali ke Amerika dan pada 2018 di Washington dia memeriksa kondisi ke dokter dan barulah terungkap penyebab penyakitnya adalah potongan handuk laparatomi, handuk yang biasa digunakan tim medis dalam tindakan pembedahan.
Karena sadar telah menjadi korban mallpraktik, Perry akhirnya mengajukan tuntutan 1 juta Dollar Amerika Serikat. Namun, pihak Angkatan Udara menegonya dengan ganti rugi sebesar 50 ribu Dollar Amerika Serikat.
Baca: Militer Yaman Ngamuk, Kerajaan Arab Saudi Dibombardir Rudal Balistik