2000 Taliban Mati Lemas Dibunuh Jenderal Pemilik Rumah Berlimpah Emas
VIVA – Dalam perjalanan merebut kekuasaan Republik Islam Afghanistan, banyak peristiwa tak terduga dialami pasukan Taliban.
Salah satunya ialah penemuan sebuah rumah megah yang isinya berlimpah dengan logam mulia, emas.
Rumah mewah itu ditemukan pasukan Taliban di Kota Mazar-i- Sharif. Rumahnya sangat besar bagai istana raja.
Di dalam rumah benar-benar super wah, tak ada barang murahan. Dan yang tak terduga, banyak emas ditemukan di sana.
Saking banyaknya emas di dalam rumah itu, sampai-sampai teko berikut gelas teh saja terbuat dari emas.
Sangat wajar rumah itu berlimpah emas, sebab pemiliknya juga bukan orang sembarangan, dia adalah Jenderal Abdul Rashid Dostum.
Jenderal Dostum merupakan panglima perang Afghanistan. Dan sebelum Taliban merebut kekuasaan negeri Islam, dia menjabat sebagai Wakil Presiden Afghanistan.
Dari informasi yang didapatkan VIVA Militer, Jenderal Dostum kini sudah kabur ke kampung halamannya di Uzbekistan. Dia rela meninggalkan hartanya demi nyawanya.
Karena, jenderal yang satu ini memang menjadi target utama perburuan pasukan Taliban, dosa-dosa sangat banyak pada Taliban. Sejak dulu, banyak nyawa pasukan Taliban melayang di tangannya.
Jumlahnya juga tak satu dua orang saja, konon Jenderal Dostum melalui perintahnya telah menghabisi nyawa ribuan Taliban.
Bahkan, dia dikabarkan pernah memerintahkan pasukan militer Afghanistan membunuh 2000 pasukan Taliban yang ditangkap.
Sadisnya, ribuan pasukan Taliban dibuat mati lemas, dimasukkan ke dalam kontainer lalu dibiarkan kehabisan oksigen. Malahan sempat diduga pasukan Jenderal Dostum bersama pasukan khusus militer Amerika Serikat sengaja mencekik pasukan Taliban di dalam kontainer tersebut.
Kekejaman Jenderal Dostum dicatat dalam sejarah dengan nama Pembantaian Dasht-i-Leili. Tragedi ini terjadi pada 2001 ketika Amerika memulai invasi ke Afghanistan.
Jadi kisahnya ribuan pasukan Taliban ditangkap dan ditahan di penjara Kunduz. Lalu dipindahkan dengan menggunakan kontainer ke penjara Shebhergan.
Namun dalam perjalanan pembantai terjadi, dan mayat-mayat pasukan Taliban dikubur di gurun Dasht-i-Leili.
Kasus ini sempat sampai ke PBB, sayangnya tak lanjut. Salah satu penyebabnya kuburan massal yang menjadi bukti kekejaman Jenderal Dostum sudah dirusak kelompok tak dikenal. Karena kasus inilah Taliban sangat dendam pada Dostum.