Presiden Dicap Korup, Kudeta Militer Pecah di Guinea

VIVA Militer: Presiden Republik Guinea, Alpha Conde
Sumber :
  • France 24

VIVA – Kudeta militer pecah di Republik Guinea. Sejumlah anggota Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata Republik Guinea, menyatakan bahwa negara telah dikuasai sepenuhnya oleh militer, usai kudeta militer (military coup) yang terjadi Minggu 5 September 2021.

Dilansir VIVA Militer dari SBS News, Komandan Pasukan Khusus Republik Guinea, mengonfirmasi kudeta militer yang dilakukan pasukannya lewat sejumlah saluran televisi.

Dalam pernyataannya, Doumbouya memastikan bahwa pasukannya telah membubarkan pemerintah dan konstitusinya. Selain itu, seluruh akses keluar masuk di seluruh perbatasan darat dan udara Guinea, dipastikan Doumbouya sudah tertutup.

"Kami telah membubarkan pemerintah dan semua lembaga (negara). Kami akan menulis ulang konstitusi bersama," tegas Doumbouya dalam siaran di televisi pemerintah.

Bunyi sederet tembakan meletus terdengar keras dalam pertempuran yang melibatkan Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata Republik Guinea, dan Pasukan Pengamanan Presiden Republik Guinea, di Istana Presiden di ibukota Conakry, Minggu 5 September 2021.

VIVA Militer: Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata Republik Guinea

Photo :
  • New York Times

Setelah berhasil memukul Pasukan Pengamanan Presiden Guinea, Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata Republik Guinea merangsek masuk ke Istana Presiden.

Beberapa jam berselang, beredar sebuah video di sejumlah platform media sosial yang menunjukkan Presiden Conde dikelilingi oleh sejumlah prajurit Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata Republik Guinea.

PSSI Minta Maaf Usai Komentar Rasis Serbu Instagram Federasi Sepakbola Guinea

Hingga saat ini, keberadaan Presiden Conde masih belum diketahui. Hanya saja, kudeta Guinea terjadi pasca Conde terpilih lagi untuk ketiga kalinya dalam Pemilihan Umum Presiden Guinea, Oktober 2020 lalu.

Conde dituding mengubah konstitusi negara agar ia bisa terpilih lagi di periode ketiga kepemimpinannya. Protes keras dari oposisi terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini terjadi lantaran pemerintah Guinea meningkatkan pajak secara tajam, untuk mengisi kas negara dan menaikkan harga bahan bakar sebesar 20 persen.

FIFA President Praises Indonesian National Team's Achievement
Kerusuhan sepakbola di Guinea

7 Insiden Keramaian yang Telan Banyak Korban Jiwa, Ada Bentrok di Guinea dan Tragedi Kanjuruhan

Sebanyak 56 orang meninggal dunia akibat bentrok suporter di Guinea. Ini terjadi dalam final turnamen sepakbola di Nzerekore, Guinea tenggara

img_title
VIVA.co.id
3 Desember 2024