Pertempuran Sporadis Pecah, Pasukan Taliban Terjebak Mayat Berserakan

VIVA Militer: Pertempuran di lembah.
Sumber :

VIVA – Situasi di Republik Islam Afghanistan mencekam, pertempuran kembali pecah setelah pasukan Taliban berusaha menyerang masuk kebasis utama Pasukan Perlawanan Aliansi Utara (NRF) di Lembah Panjshir. 

Antisipasi Bencana Nasional, Pangkogabwilhan II Cek Kesiapan Pasukan PRCPB Yonzipur 10 Kostrad

Informasi yang diterima VIVA Militer, Rabu 1 September 2021, pertempuran sporadis terjadi di wilayah pintu masuk lembah para singa, The Panjshir.

Menurut Menteri Pertahanan Afghanistan (Rezim Ashraf Ghani) Jenderal Bismillah Mohammadi, pasukan Taliban berusaha menembus pintu masuk lembah kematian itu dengan mengandalkan seratusan pasukan tempur.

4 Kapal Perang Terlibat Dalam Latma Helang Laut Antara TNI AL dan Royal Brunei Navy di Laut Jawa

Namun, pasukan Taliban gagal masuk karena di pintu masuk pasukan Aliansi Utara sudah menyiapkan jebakan di wilayah Shutul.

"Taliban tadi malam. Mereka menyerang Panjshir, tetapi dikalahkan," kata Jenderal Bismillah dalam keterangan resminya.

Kabar Duka TNI, Kolonel Leonardo Meninggal Dunia

Terjadi pertempuran sengit antar pasukan kedua kubu dan banyak pasukan Taliban yang tewas dalam bentrokan bersenjata itu. Mayat berserakan, tak cuma Taliban, pihak lawan dilaporkan juga ada yang tewas.

Karena terdesak, akhirnya pasukan Taliban melarikan diri dari medan pertempuran. "7 orang Taliban tewas dan beberapa terluka. Jangan khawatirkan orang-orang kami.

Mereka mundur dengan banyak korban,' kata Jenderal Bismillah.

Pasukan Taliban berusaha menembus benteng terakhir pasukan perlawanan di bawah pimpinan Ahmad Massoud, setelah negosiasi berlangsung buntu alias tanpa ada hasil.

Pasukan Perlawanan terbentuk setelah tergabungnya beberapa kelompok. Seperti pasukan militer Afghanistan alias Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan (ANDSF) yang menyingkir dari Ibukota Kabul ketika kota bersejarah itu digempur pasukan Taliban.

Lalu dari pasukan detasemen tempur yang dikomandani Yar Muhammad Dostum, putra dari jenderal perang Afghanistan Abdul Rashid Dostum. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya