Pesan Mengerikan 5 Wartawan Wanita Terjebak Kekejaman Taliban

VIVA Militer: Jurnalis Afghanistan
Sumber :

VIVA – Ketakutan akan kekejaman pasukan Taliban ternyata masih menghantui rakyat Republik Islam Afghanistan, pasca negeri itu runtuh karena perebutan kekuasaan.

Antisipasi Bencana Nasional, Pangkogabwilhan II Cek Kesiapan Pasukan PRCPB Yonzipur 10 Kostrad

Terbukti hingga saat ini dari amatan VIVA Militer, Rabu 25 Agustus 2021, ribuan penduduk masih bertahan di Bandar Udara Kabul mencari bantuan luar negeri agar bisa meninggalkan negara itu secepatnya.

Ketakutan akan kekejaman Taliban didominasi kaum wanita dan anak-anak. Mereka memilih hengkang dari tanah air mereka ketimbang harus hidup di bawah rezim Taliban.

4 Kapal Perang Terlibat Dalam Latma Helang Laut Antara TNI AL dan Royal Brunei Navy di Laut Jawa

Yang terbaru, ada sebuah pesan mengerikan yang tersiar luas. Pesan itu berasal dari lima wartawan wanita yang mengaku terjebak di Ibukota Kabul, di bawah kepungan pasukan Taliban.

Pesan itu diterima pengamat Afghanistan sekaligus mantan wartawan lokal setempat, Muslim Shirzad.

Kabar Duka TNI, Kolonel Leonardo Meninggal Dunia

Dia mengaku menerima pesan itu melalui SMS. Pesan itu ditulis para wartawan wanita itu dari tempat persembunyian mereka di Kabul.

Shirzad mengatakan, satu dari lima jurnalis wanita yang nyawa terancam di Afghanistan adalah Gulafroz Ebtaker. Wanita cukup terkenal di Afghanistan, karena juga merupakan seorang anggota militer pasukan keamanan nasional Afghanistan.

"5 jurnalis wanita termasuk Gulafroz Ebtekar, yang disembunyikan di Kabul, sekarang mengirim sms kepada saya," kata Shirzad.

Dalam pesan itu tertulis bahwa mereka saat ini dalam kondisi yang sangat frustasi karena tak bisa keluar dari kepungan pasukan Taliban.

Dan yang mengerikannya, dalam pesan itu kelima jurnalis memutuskan akan mengakhiri hidup dengan jalan bunuh diri dari pada tertangkap pasukan Taliban.

'Kami mencoba keluar tetapi tidak bisa, kami putus asa dan satu-satunya pilihan adalah bunuh diri.' tertulis dalam pesan itu.

Sejak negeri Islam beserta militernya runtuh, pasukan Taliban mulai menunjukkan kekejamannya, walau para petinggi Taliban telah berjanji tidak akan membalas dendam pada musuhnya. Tapi sudah banyak orang dan tokoh yang dianggap berseberangan ditangkap, bahkan dieksekusi mati.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya