Dunia Gempar, Ada Kabar Buruk Kapal Israel Diserang di Teluk Oman
- Repro Google Map
VIVA – Dunia digempar dengan adanya kabar buruk tentang telah terjadi serangan terhadap kapal milik Israel. Serangan disebutkan terjadi di Teluk Oman, dekat Laut Arab.
Berdasarkan informasi yang didapatkan VIVA Militer, kabar tentang serangan terhadap kapal milik Israel pertama kali muncul melalui laporan breakingnews Associated Press.
Media itu menyebutkan mendapatkan informasi dari Kementerian Pertahanan Inggris. Disebutkan kapal Israel di serah dekat Pulau Masirah atau sekitar 300 kilometer dari ibukota Muscat, Oman.
Kapal milik Israel itu disebutkan diserang pada Kamis malam. Namun, baik militer Inggris, militer Israel dan patroli Angkatan Laut Militer Amerika dari Armada Kelima belum memberikan keterangan resminya.
AP menyangkutpautkan apa yang terjadi pada kapal Israel itu dengan ketegangan yang terjadi antara militer Yahudi dengan Iran. AP menulis juga mendapatkan informasi serangan kapal dari Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO).
Sementara itu dari penelusuran VIVA Militer, UKMTO memang mengeluarkan laporan tentang adanya serangan terhadap sebuah kapal. Hanya saja UKMTO masih menyelidikinya.
Dalam laporannya UKMTO menyebutkan, mereka menerima laporan adanya kapal diserang di posisi 211612N 0594542E sekitar pukul 2340UTC pada 29 Jul 2021. 211612N 0594542E sekitar 152NM NE DUQM, Oman.
"Informasi ini diberikan untuk menginformasikan kesadaran situasional maritim bagi pelaut yang beroperasi di wilayah tersebut. UKMTO tidak bertanggung jawab atas keakuratan pelaporan ini," tulis UKMTO.
Perlu diketahui, pada April 2021, kapal milik Israel, Hyperion diserang di sekitar pantai emirat Fujairah di Uni Emirat Arab. Kapal itu diserang hanya beberapa saat setelah militer Iran mengeluarkan pernyataan akan balas dendam atas serangan di fasilitas nuklir Natanz, yang dituduh dilakukan militer Israel.
Baca: Ternyata Militer Amerika Raja Utang Dunia, Jumlahnya Dahsyat
Putin Ngamuk Usai Drone Tempur Ukraina Hantam Daerah Muslim Rusia
Serangan drone Ukraina berlangsung dalam tiga bulan terakhir.
