Ini Sosok Pasukan Perang Mengerikan Dunia, Penolong Nabi Muhammad SAW
VIVA – Kala itu 16 Maret 624 atau 17 Ramadan 2 Hijriah merupakan hari paling bersejarah bagi dunia terutama umat Islam. Bukan cuma karena hari itu bertepatan dengan peringatan diturunkannya wahyu pertama Allah SWT kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Tapi ketika itulah pertama kalinya meletus perang dahsyat Muslim, yaitu Badar.
Perang Badar menjadi pertempuran paling fenomenal dalam sejarah militer dunia, dikarenakan pasukan Islam di bawah komando Nabi Muhammad SAW berhasil mengalahkan musuhnya, yang secara hitung-hitung kasat mata tak mungkin terjadi.
Bagaimana tidak, kala itu pasukan Nabi Muhammad SAW bisa dikatakan belum siap untuk berhadapan dengan peperangan bersenjata. Karena memang sebelum Perang Badar pecah di Kota Badar, dekat Madinah, tak ada rencana bertempur besar dan janjian antara pasukan Nabi Muhammad dengan pasukan Quraisy pimpinan Amr bin Hisyam alias Abu Jahal.
Memang sih, selama setahun terakhir sebelum Perang Badar terjadi, sudah sering terjadi konflik kecil antara Umat Islam dengan warga Mekkah.
Jadi kisahnya begini, dilansir VIVA Militer dari berbagai sumber, saat itu pasukan Kanjeng Nabi Muhammad SAW mau mencegat rombongan saudagar-saudagar atau Kafilah Quraisy yang baru pulang dagang dari Suriah, rencananya mau dicegat dekat sumur sumber mata air di lembah Yal-yal.
Enggak tanggung-tanggung, saudagar yang mau dicegat ini orang besar di Mekkah, dia pimpinan utama bani Quraisy, namanya Abu Sufyan bin Harb.
Tiba-tiba saja secara tak sengaja pasukan Nabi Muhammad menemukan orang tak dikenal, setelah diamankan dan diperiksa ternyata keduanya adalah prajurit pengintai dari pasukan tempur si Abu Jahal. Dari keduanya baru ketahuan bahwa ternyata tak jauh dari situ seribuan mungkin lebih tentaranya Abu Jahal sudah siap menyerang pasukan Nabi Muhammad SAW.
Jadi Abu Jahal bawa pasukannya setelah dapat informasi dari Abu Sufyan tentang rencana penghadangan yang akan dilancarkan pasukan Nabi Muhammad.
Waktu itu Nabi Muhammad SAW cuma punya sekitar 300an prajurit tempur saja. Senjatanya juga enggak selengkap pasukan Abu Jahal. Kendaraan pasukan Nabi Muhammad SAW juga cuma beberapa ekor unta dan kuda saja.
Walau begitu, pasukan Nabi Muhammad SAW tidak gentar sama sekali, apalagi dalam rombongan itu ada banyak panglima perang. Seperti Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib dan Hamzah bin Abu Muthalib.
Di sisi lain, karena sudah kadung ketahuan, Abu Jahal langsung memerintahkan pasukannya untuk bergerak menuju lokasi pasukan Nabi Muhammad SAW.
Singkat cerita kedua pasukan bertemu di lokasi pertempuran. Perangnya enggak langsung bak bik buk saling serang. Yang bertempur itu awalnya komandan-komandan tempur masing-masing tiga orang. Di kubu Muslim ada ada Ali, Hamzah sama Ubaidah bin al-Harits.
Tiga komandan tempur pasukan Abu Sufyan mati semua dalam adu tanding itu, seketika itu juga baru mulai pecah kontak senjata. Nabi Muhammad SAW mengatur strategi, semua prajurit diminta untuk bertempur jarak jauh dulu pakai serangan panah. Kalau musuh sudah dekat baru angkat pedang.
Nah, di sini baru muncul kisah yang luar biasa. Dalam situasi perang yang memuncak, Nabi Muhammad SAW memerintahkan pasukan maju menyerang sembari melempari batu kerikil ke arah musuh dan teriak 'Ya manshur, amit'.
Entah kenapa serangan pasukan Nabi Muhammad SAW itu membuat musuh lari tunggang langgang dilanda ketakutan yang amat dahsyat. Mereka kabur, banyak juga yang luka-luka dan mati.
Ternyata, dalam pertempuran tak sebanding itu, Nabi Muhammad SAW mendapat pertolongan dari pasukan terdahsyat dunia. Pasukan ini tak terlihat, tapi serangannya nyata dan mengerikan bagi kaum Quraisy. Tapi sosok pasukan misterius ini tersurat dalam Al-Quran disebutkan komandani seorang pimpinan bernama Jibril.
Tak cuma satu dua, tapi ribuan pasukan Jibril yang datang menolong Nabi Muhammad SAW, mereka semua malaikat. Seperti terdapat dalam Surat Al Anfal ayat 12 dikutip VIVA Militer dari tafsirweb.
"Iz yuhi rabbuka ilal-mala'ikati anni ma'akum fa sabbitullazina amanu, sa'ulqi fi qulubillazina kafarur-ru’ba fa?rib? fauqal-a’naqi wa?rib? min-hum kulla banan'
'(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.'
Lalu Surat Ali 'Imran ayat 123 sampai 125.
Ayat 123
'Wa laqad na?arakumullahu bibadriw wa antum azillah, fattaqullaha la'allakum tasykur?n'
'Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.'
Ayat 124
'Iz taq?lu lil-mu'minina a lay yakfiyakum ay yumiddakum rabbukum bisalasati alafim minal-mala’ikati munzal?n
'(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: “Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?'
Ayat 125
'Bala in tasbiru wa tattaqu wa ya't?kum min faurihim haza yumdidkum rabbukum bikhamsati alafim minal-mala'kati musawwimin.'
'Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.'
Perang Badar pecah karena penindasan dan penzaliman yang dilakukan kaum kafir penguasa Mekkah kepada Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. Harta benda dan rumah Muslim dirampas, bahkan diusir dari Mekkah dan akhirnya menetap di Madinah.