Perang Arab Yaman Kian Ngeri, Beredar Foto Mayat Anak Hangus Dirudal
VIVA – Pertempuran di Kota Marib, Yaman, benar-benar kian sadis. Pasukan Pemerintah bersama sekutunya milisi Ansarullah kini terlibat perang terbuka melawan kelompok bersenjata bentukan Kerajaan Arab Saudi dan sekutunya Amerika Serikat.
Perang terbuka terjadi di gurun-gurun. Pasukan kedua pihak yang terlibat kini bertempur dalam kondisi moncong senjata bertemu moncong senjata.
Informasi terbaru yang dihimpun VIVA Militer, Kamis 1 Juli 2021, sudah ratusan orang tewas. Tak cuma pasukan tempur, tapi juga warga sipil terutama anak-anak.
Yang tak kalah mengerikan, saat ini pasukan militer Yaman dituduh telah melakukan pelanggaran perang dengan menembakan peluru kendali alias rudal balistik ke pemukiman sipil.
Sebuah foto kondisi korban akibat serangan rudal beredar luas. Salah satu foto ialah penampakan jenazah seorang anak yang dalam kondisi hangus terpanggang hidup-hidup.
Sementara itu, Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree dalam siaran resminya menampik tuduhan bahwa militernya telah melepaskan rudal balistik yang menyasar sipil.
"Informasi media yang menargetkan situs sipil adalah palsu dan tidak berdasar. Serangan roket dan drone kami menargetkan posisi militer yang jelas dan terkenal, dan kami mengambil semua tindakan operasional yang diperlukan untuk melindungi warga sipil dan objek sipil," kata Yahya dalam siaran resmi tersebut.
Menurut Brigjen Yahya Saree, memang pada Selasa sore waktu setempat pihak mengerahkan pasukan rudal untuk membombardir Kota Marib. Hanya saja targetnya adalah basis-basis militer.
"Pasukan rudal telah menargetkan Kamp Sahen al Jinn dan Kamp Zona Militer ke-3 dengan dua rudal balistik Badr1. Serangan rudal balistik dilakukan secara akurat dan menyebabkan cedera dan kematian puluhan pasukan dan tentara bayaran yang didukung Saudi termasuk para pemimpinnya," kata Yahya.
Pertempuran di Kota Marib sudah meletus sejak beberapa pekan terakhir. Pasukan Pemerintah Yaman menargetkan kota itu untuk segera direbut dari tangan pemberontak bentukan Arab Saudi.
Selain menggempur Marib, militer Yaman juga melancarkan serangan ke wilayah selatan Kerajaan Arab Saudi. Rudal balistik dan pesawat tanpa awak dikerahkan untuk menyerang.
Perang Yaman dipicu agresi yang dilancarkan militer Kerajaan Arab Saudi yang didukung Amerika Serikat dan negara barat lainnya. Arab menghancurkan Yaman mulai Maret 2015 untuk merebut kekuasaan dengan menempatkan Abd Rabbuh Mansur Hadi sebagai presiden.
Dalam data yang telah diterbitkan Proyek Data Yaman, setidaknya sudah 18.500 warga sipil tewas dalam lebih dari 20.000 serangan udara koalisi Royal Saudi Air Force (RSAF).