Aksi Brengsek Tentara Myanmar Rampok Mayat Sipil Usai Dibunuh

VIVA Militer: Aksi represif tentara Myanmar terhadap demonstran anti-militer
Sumber :
  • mothership.sg

VIVA – Aksi biadab personel Angkatan Bersenjata Myanmar (Tatmadaw) terhadap masyarakat sipil Myanmar di sejumlah kota terus berlanjut. Laporan terbaru menyebut, tentara Myanmar menembaki warga sipil yang tengah melayat pemakaman seorang mahasiswa di Bago, dekat ibukota Yangon, Selasa 30 Maret 2021.

Kemlu: WNI yang Disekap di Myanmar Berada di Wilayah Konflik Bersenjata

Dikutip VIVA Militer dari Mothership, tentara Myanmar menembaki para pelayat yang tengah menghadiri pemakaman mahasiswa bernama Thae Maung Maung. Thae diketahui adalah salah satu dari 114 korban yang tewas ditembak tentara Myanmar, Sabtu 27 Maret 2021 lalu.

Seorang wanit pelayat mengatakan bahwa sejumlah personel militer Myanmar tiba-tiba menggeruduk area pemakaman. Saat para pelayat menyanyikan lagu revolusi, sontak para tentara Myanmar menembaki kerumunan warga sipil yang melayat.

Beredar Video Puluhan WNI Disekap di Myanmar, Diduga Jadi Korban TPPO

Para pelayat adalah rekan-rekan seperjuangan Thae yang merupakan anggota Federasi Serikat Mahasiswa Seluruh Burma, yang mendukung gerakan pro-demokrasi Myanmar.

Kebiadaban personel militer Myanmar ini bukan yang pertama kali. Dalam laporan lain yang dikutip The Irrawaddy, personel militer Myanmar bahkan mencoba merampas mayat warga sipil yang hendak dimakamkan di kota Mandalay.

Pemuda Jaksel Disekap Hingga Disiksa di Myanmar, Dimintai Tebusan Kalau Mau Bebas

Pada Senin 21 Maret 2021, sejumlah tentara Myanmar juga menembaki kerumunan warga sipil yang melayat di pemakaman seorang pelayan kedai teh. Mayat pemuda berusia 16 tahun itu kemudian dirampas oleh tentara Myanmar, dengan alasan akan diotopsi.

Masyarakat pro-demokrasi Myanmar meyakini bahwa aksi perampasan mayat-mayat adalah bentuk upaya junta militer Myanmar menghilangkan bukti tindak kekerasan. Rakyat Myanmar yakin pemerintah junta militer ingin memanipulasi data korban tewas dengan mengontrol proses otopsi.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengikuti Pertemuan Menlu ASEAN dengan Perwakilan Komite HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR) di Vientiane, Laos, Rabu, 24 Juli 2024.

Menlu Retno Sebut Situasi Politik Tak Stabil di Myanmar Picu Aktivitas Kriminal Lintas Negara

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan krisis di Myanmar yang mengganggu stabilitas negara tersebut menyebabkan banyaknya aktivitas kriminal lintas batas.

img_title
VIVA.co.id
10 Oktober 2024