Jenderal Iran Ngamuk Ancam Tembak Jatuh Pesawat Pembom Amerika
- Star Tribune
VIVA – Respons keras datang dari Wakil Komandan Pangkalan Pertananan Udara Khatam al-Anbia, Iran, Brigadir Jenderal, Qader Rahimzadeh. Rahimzadeh mengancam akan menembak jatuh pesawat pembom Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces), Boeing B-52 Stratofortress.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari New York Times, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Departement of Defense) yang bermarkas di Pentagon, Washington, menginstruksikan pengerahan pesawat pembom B-52 ke Timur Tengah. Perintah itu turun pekan lalu, tepatnya Kamis 10 Desember 2020.
Sehari berselang, pesawat pembom B-52 pun berangkat dari Pangkalan Angkatan Udara Barksdale, Louisiana, Amerika Serikat (AS). Pesawat ini terbang menuju Teluk Persia, yang berada sangat dekat dengan wilayah udara Iran. Perlu diketahui, misi yang dijalankan oleh pesawat pembom B-52 Angkatan Bersenjata AS adalah yang kedua kalinya hanya dalam waktu tiga pekan.
Pengerahan pesawat pembom oleh Angkatan Bersenjata AS membuat Iran geram. Rahimzadeh menegaskan bahwa pihaknya terus memantau pergerakan pesawat B-52 mencakup jarak 150 kilometer.
"Pangkalan pertahanan udara utama memantau pergerakan (pesawat) pembom Amerika Serikat pada jarak lebih dari 150 kilometer, dari wilayah udara negara di teluk selatan, dari waktu ke waktu," ujar Rahimzadeh, dikutip VIVA Militer dari Tasnim News Agency.
Rahimzadeh juga memastikan, titik terbang pesawat pembom B-52 adalah garis merah yang tidak bisa dilanggar. Tak segan, Rahimzadeh mengancam bakal memberikan respons keras dengan serangan andai pesawat itu menerobos wilayah udara Iran.
"Wilayah udara itu berada di antara garis merah kami. Dan, seperti yang dialami musuh di masa lalu juga, pelanggaran sekecil apa pun akan berhadapan dengan respons yang menghancurkan dan berkobar," kata Rahimzadeh.