4 Warga Sipil Azerbaijan Tewas di Ladang Ranjau Militer Armenia

VIVA Militer: Tentara Azerbaijan menyisir ranjau
Sumber :
  • Daily Sabah

VIVA – Sebuah insiden kembali terjadi di Nagorno-Karabakh, pasca Perang Armenia-Azerbaijan berakhir. Sebuah mobil yang ditumpangi warga sipil Azerbaijan meledak akibat menginjak ranjau di Provinsi Fizuli, dan menewaskan empat orang penumpangnya, Sabtu 28 November 2020.

Pembukaan Indonesia Pavilion di Azerbaijan, Menhut Ajak Semua Pihak Jaga Hutan Indonesia

Dalam laporan Daily Sabah yang dikutip VIVA Militer, mobil yang ditumpangi empat warga sipil Azerbaijan itu menginjak ranjau dan meledak di Desa Ashagi Seyidahmedli, Fizuli. Otoritas Azerbaijan meyakini bahwa tentara Armenia memasang sejumlah ranjau anti-tank, saat mundur dari Nagorno-Karabakh.

"Ranjau itu ditanam oleh tentara Angkatan Bersenjata Armenia selama mereka mundur," bunyi pernyataan Otoritas Azerbaijan.

Peran Penting Pemimpin Agama dalam Gerakan Mengatasi Masalah Perubahan Iklim

Akibat insiden ini, hubungan Azerbaijan dan Armenia kembali memanas. Pasalnya, pemasangan sejumlah ranjau dianggap sebagai provokasi jenis baru dari Armenia. Pasukan Angkatan Bersenjata Armenia dinilai sengaja memasang sejumlah ranjau agar warga sipil Azerbaijan tidak bisa kembali ke wilayah Provinsi Fizuli.

Fizuli sendiri adalah salah satu daerah yang sempat dikuasai oleh tentara Armenia, dan berhasil direbut kembali lewat pertempuran selama enam pekan terhitung sejak 27 September 2020.

300 Pemimpin dan Pejabat Tinggi dari Seluruh Dunia Kumpul di Azerbaijan, Ini yang Dibahas

Perang Armenia-Azerbaijan berhasil diakhiri berkat intervensi Rusia. Armenia, Azerbaijan dan Rusia sepakat untuk mengakhiri konfrontasi bersenjata yang sudah berlangsung sebulan lebih, dengan penandatanganan perjanjian damai pada 10 November 2020 lalu.

Menteri Kehutanan RI, Raja Antoni

Siapkan Roadmap Reforestasi 12 Juta Hektare, Menhut Gandeng Swasta dan Akademisi

Kementerian Kehutanan segera menyiapkan peta jalan dan perencanaan strategis mengenai reforestasi 12 juta hektare hutan.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024