Rencana Angkatan Laut Amerika Bisa Gagal Total Gara-gara Biden
- Naval News
VIVA – Bagi sebagian orang terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46 dipercaya akan membawa Negeri Paman Sam menuju babak baru. Akan tetapi di sisi lain, kemenangan Biden justru mengancam rencana Angkatan Laut AS (US Navy) untuk memperkuat armada perangnya.
Menurut data yang diperoleh VIVA Militer dari Washington Post, Biden berhasil memenangkan Pemilihan Umum Presiden AS yang digelar pada 3 November 2020 lalu. Biden mengantongi 290 suara elektoral, mengalahkan petahana Presiden AS, Donald Trump, yang hanya mengumpulkan 232 suara elektoral.
Di sisi lain, terpilihnya Biden justru mengancam rencana Angkatan Laut AS. Pasalnya, rencana pembangunan 500 unit kapal perang yang sebelumnya dicanangkan oleh eks Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, terancam gagal total. Sebab, Biden diperkirakan hanya akan menambah jumlah kapal perang hanya sampai di angka 355 unit.
Ketua Komite Angkatan Bersenjata AS, Adam Smith, membeberkan jika sebagian anggota sayap kiri Partai Demokrat menginginkan pemotongan anggaran pertananan.
Smith menyatakan bahwa jumlah unit kapal perang bukanlah solusi untuk menghadapi ancaman dari China atau Rusia. Smith menyebut bahwa Partai Demokrat lebih percaya jika Angkatan Laut AS seharusnya mampu meningkatkan kemampuan, dan memaksimalkan kekuatan yang ada saat ini.
"Saya bukan pendukung 355 kapal Angkatan Laut. Karena apa artinya itu? Yang perlu kita fokuskan adalah kemampuan. Apa yang kami coba capai?" ucap Smith dikutip VIVA Militer dari The Epoch Times.
"Jika kita ingin terlihat tangguh, ya, 500 (unit kapal Angkatan Laut) lebih dari 355 (unit). Jadi, merujuk ke definisi itu sangat sulit bukan? Tidak, kemampuan adalah yang terpenting. Apa yang ingin Anda capai?
Saat ini, Angkatan Laut AS memiliki 293 unit kapal perang yang aktif dalam masa dinas. Ternyata, armada tempur Angkatan Laut Amerika kalah jauh dari Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China, yang punya 350 unit kapal perang. Tak hanya itu, China berencana untuk menambah kekuatannya hingga mencapai 425 unit kapal perang pada 2030.