Tank Tempur China Tebar Ancaman, India Siagakan 90 Ribu Pasukan
- Global Times
VIVA – Ternyata ketegangan antara China dan India sama sekali belum mereda. Sejak insiden bentrokan berdarah pada pertengahan Juni 2020, pasukan India dan China tetap menyiagakan pasukannya di sejumlah titik sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC). Yang terbaru, Angkatan Bersenjata India (BSS) telah mengerahkan puluhan ribu pasukan tambahan ke perbatasan.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari media yang berafiliasi dengan Partai Komunis China, Global Times, Angkatan Darat India sebelumnya telah menyiagakan 60 ribu pasukannya di sepanjang perbatasan China. Meskipun harus menghadapi cuaca ekstrem musim dingin, militer India malah menambah pasukannya sebanyak 30 ribu.
China juga mengetahui, pasukan militer India di perbatasan mendapatkan perlengkapan berupa pakaian yang diimpor dari Amerika Serikat (AS) untuk menghadapi cuaca ekstrem.
Langkah pengerahan puluhan ribu pasukan tambahan militer India bukan tanpa alasan. Di sisi lain, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) juga terus menunjukkan kekuatannya di wilayah perbatasan India.
Yang terbaru, Komando Militer Tibet Tentara Pembebasan Rakyat China mengerahkan lusinan unit tank Type 15 untuk melakukan latihan tempur. Tak hanya tank Type 15, sejumlah kendaraan lapis baja militer China juga memperlihatkan kemampuan tempurnya di dataran tinggi.
Khusus untuk tank Type 15, kendaran tempur ringan ini diuji kemampuannya dalam hal manuver jarak jauh. Militer China ingin meningkatkan kemampuan unit kendaraan tempur beserta pasukan kavalerinya, untuk menghadapi kemungkinan pertempuran di dataran tinggi dengan cuaca ekstrem.
Tank Type 15 atau ZTQ-15 merupakan jenis tank ringan yang diproduksi oleh perusahaan pertahanan, China North Industries Group Corporation Limiterd (Norinco). Dengan berat yang terbilang ringan, 33 ton, tank Type 15 memiliki kempuan teratas dalam perang di dataran tinggi.
Memiliki jarak operasional hingga 450 kilometer dengan kecepatan maksimal mencapai 70 kilometer, tank ini juga bisa bergerak cepat di ketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut.