Misi Partai Komunis Jadikan Tentara China Paling Mematikan di Dunia
- South China Morning Post (SCMP)
VIVA – Partai Komunis China (CPC) berani memastikan, pada 2027 nanti Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) akan menjadi salah satu kekuatan militer dunia. Tak hanya dari sisi kualitas prajuritnya, militer China sepenuhnya akan memiliki teknologi modern dalam sistem persenjataannya.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Global Times, Partai Komunis China menggelar Sidang Pleno Partai Komunis dengan Komisi Pusat Militer China, sejak Sabtu 31 Oktober 2020. Di bawah komando Presiden Xi Jinping, China berambisi mendongkrak kekuatan militernya agar setara dengan negara-negara raksasa seperti Amerika Serikat (AS) dan Rusia.
Dalam pertemuan tersebut, Xi yang juga menjabat sebagai Sekjen Partai Komunis dan Ketua Komisi Militer Pusat China, menargetkan kesetaraan kekuatan di hari ulang tahun ke-100 Tentara Pembebasan Rakyat China.
"Pada 2027 yang menandai 100 tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), China akan membangun militer yang sepenuhnya modern. Sebuah tujuan yang sejalan dengan kekuatan nasional, dan akan memenuhi kebutuhan pertahanan nasional di masa depan," ujar Li Jie, analis militer yang berbasis di Beijing.
"China bertujuan untuk membangun militer pada 2027 untuk melindungi ancaman keamanan yang ditimbulkan hegemonisme, di kawasan (Laut) Pasifik Barat. Dan, melindungi kepentingan pembangunan di luar negeri, seiring dengan pertumbuhan ekonomi luar negeri China," katanya
Di sisi lain, spekulasi pun beredar. Misi menjadikan Tentara Pembebasan Rakyat China sebagai salah satu kekuatan dunia, tak lepas dari ambisi politik Xi Jinping.
Sosok Xi dinilai sebagai pemimpin terkuat Partai Komunis China setelah sang pendiri, Mao Zedong. Dengan posisinya sebagai Sekjen Partai Komunis, Presiden, dan Ketua Komisi Militer Pusat China, Xi kabarnya sangat berambisi untuk mempertahankan posisinya seumur hidup.
VIVA Militer melaporkan dalam sejumlah berita, bahwa militer China saat ini memiliki sejumlah rudal balistik mahadahsyat. Sebut saja dua rudal jarak menengah, Dongfeng DF-26 dan DF-21. Dua rudal ini dibuat China khusus untuk menghancurkan kapal-kapal induk Angkatan Laut AS (US Navy). Tak hanya itu, rudal ini juga memiliki jangkauan hingga Pangkalan Andersen, pangkalan militer AS di Guam.
Tak hanya itu, dalam berita VIVA Militer Sabtu 24 Oktober, dilaporkan jika China saat ini tengah membangun kapal induk terbarunya. Kapal induk ketiga China ini akan menjadi yang terbesar, lantaran memiliki bobot sebesar 85.000 ton.
Meskipun masih kalah besar dengan tiga kapal induk kelas Nimitz milik AS semisal USS Nimitz, USS Dwight D. Eisenhower, atau USS Carl Vinson, kapal induk terbaru China akan tetap jadi ancaman.
Menurut data The National Interest yang dikutip VIVA Militer, saat ini China sudah menjadi negara dengan armada laut terkuat di dunia dilihat dari segi kuantitas kapal. Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China mengklaim memiliki 360 unit kapal perang. Jumlah tersebut jauh berada di atas Angkatan Laut Amerika yang hanya memiliki 297 unit.