Pasukan Azerbaijan Segera Cengkram Jantung Kota Vital Nagorno-Karabakh
- Deutsche Welle (DW)
VIVA – Pemerintah Republik Nagorno-Karabakh (Artsakh) semakin panik dan terdesak. Sebab, Pasukan Angkatan Bersenjata Azerbaijan sudah berada sangat dekat dari kota Shushi, wilayah yang menjadi poros strategis dan simbolis dalam Perang Armenia-Azerbaijan.
Dalam laporan yang diperoleh VIVA Militer dari Eurasia.net, Setelah berhasil merebut puluhan desa di sejumlah distrik dari pendudukan tentara Angkatan Bersenjata Armenia dan Pasukan Pertahanan Artsakh, militer Azerbaijan diketahui hanya berjarak 5 kilometer lagi menuju Shushi.Â
Azerbaijan menganggap Shushi adalah wilayah vital yang harus direbut dan dibebaskan dari pasukan pemberontak Artsakh dan Armenia. Azerbaijan yakin, andai berhasil merebut Shushi maka akan dengan mudah menghabisi tentara pemberontak dan pasukan Armenia.
Mengetahui hal ini, Presiden Republik Nagorno-Karabakh, Arayik Harutyunyan, memastikan akan mempertahankan kedaulatan negaranya. Meskipun faktanya, Republik Nagorno-Karabakh tidak pernah diakui keberadaannya di dunia internasional sejak memerdekakan diri pada 10 Desember 1991.
"Hari-hari mendatang akan menentukan. Tujuan utama musuh adalah merebut Sushi. Seperti yang mereka katakan, siapa yang mengontrol Sushu, akan mengontrol Karabakh," ucap Harutyunyan.
"Maka itu, kita harus bersatu, mengapa kita harus bertempur, kenapa kita harus memberikan hukuman bagi musuh. Untuk itu, perlu secepat mungkin datang.
Sementara itu, Kepala Pusat Studi Regional Yerevan, Richard Giragosian, melihat pergerakan masif pasukan militer Azerbaijan menuju wilayah barat Nagorno-Karabakh. Langkah ini dilakukan, pasca pasukan militer Azerbaijan berhasil merebut sejumlah wilayah dekat perbatasan Azerbaijan-Iran.
Giragosian yakin, pasukan Azerbaian akan berbelok menuju wilayah utara untuk memotong arteri Karabakh melalui Lachin, Shushi, hingga akhirnya menuju ibukota, Stepanakert.
"Serangan Azerbaijan bergeser dari fokus awalnya di jalur Lachin yang sangat penting. Itu adalah jalur kehidupan terakhir yang menghubungkan Karabakh ke Armenia. Dan tampaknya, (Azerbaijan) sedang mempersiapkan serangan ke kota strategis itu," ujar Giragosian.