Bocah Azerbaijan Mati Dihantam Rudal Pencabut Nyawa Armenia
- mainichi.jp
VIVA – Pasukan Angkatan Bersenjata Armenia yang didukung tentara pemberontak Pasukan Pertahanan Artsakh, kembali melancarkan serangan ke tiga kota Azerbaijan, Goranboy, Terter, dan Barda, Selasa 27 Oktober 2020.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Anadolu Agency, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengonfirmasi ada empat warga sipil tewas akibat serangan rudal militer Armenia di kota Barda. Satu di antaranya adalah anak perempuan berusia 7 tahun dan dua wanita. Tak hanya itu, serangan rudal pasukan Armenia juga melukai 10 orang warga sipil lainnya.
"Armenia terus melakukan kejahatan perang," tulis juru bicara Kepresidenan Azerbaijan, Hikmat Hajiyev, dalam laman Twitter pribadinya.
Di sisi lain, otoritas Armenia justru membantah telah melancarkan serangan rudal ke tiga kota termasuk Barda. Juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia, Mayor Shushan Stepanyan, menyatakan pihaknya tidak pernag menyerang Barda dan kabar tersebut adalah berita bohong yang disebar Azerbaijan.
"Pernyataan pihak Azerbaijan tentang dugaan serangan rudal yang dilakukan dari wilayah Armenia ke arah wilayah Barda adalah kebohongan mutlak dan provokasi kotor," bunyi pernyataan Stepanyan di akun Facebook pribadinya.
"Baik Angkatan Bersenjata Armenia maupun Pasukan Pertahanan Artsakh tidak menembakkan rudal ke arah yang ditentukan," lanjut pernyataan Stepanyan.
Seperti yang diketahui, sudah ribuan nyawa melayang sejak Perang Armenia-Azerbaijan kembali pecah pada 27 September 2020 lalu. Tak hanya personel militer dari kedua belah pihak, tetapi juga ada ratusan warga sipil Armenia dan Azerbaijan tewas akibat konflik bersenjata di Nagorno-Karabakh (Artsakh).
Tercatat hingga saat ini, ada 65 warga sipil Azerbaijan yang tewas. Selain itu, perang juga melukai 297 warga sipil lainnya di sejumlah wilayah di Nagorno-Karabakh.
Tiga kali kesepakatan gencatan senjata belum bisa menghentikan pertempuran. Baik Armenia dan Azerbaijan kerap melayangkan tuduhan perihal pihak yang mengkhianati gencatan senjata. Dalam berita VIVA Militer, Senin 26 Oktober 2020, Stepanyan juga menyebut jika pasukan Azerbaijan lah yang lebih dulu melakukan pelanggaran gencatan senjata.
Kesepakatan gencatan senjata ketiga yang ditengahi oleh Amerika Serikat (AS) dan berlangsung di Washington DC, dimulai di Senin 26 Oktober 2020 tepat pukul 08.00. Akan tetapi hanya berselang lima menit pasukan Azerbaijan dituduh telah melancarkan serangan artileri dan roket ke sejumlah basis tentara Armenia dan Pasukan Pertahanan Artsakh.Â
Baca juga:Â Jenderal Jalal Terkapar Diterjang Rudal Pasukan Azerbaijan