Turki Makin Ngeri, Erdogan: Kami Tak Takut Sanksi Amerika!

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
Sumber :
  • Washington Examiner

VIVA – Rudal sistem pertahanan udara S-400 Triumf buatan Rusia jadi bola panas, yang membuat hubungan Turki dan Amerika Serikat (AS) kian memburuk. Turki dengan tegas menolak mengembalikan senjata canggih itu, meskipun di sisi lain harus menghadapi kemungkinan jatuhnya sanksi AS.

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Reuters, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Morgan Ortagus, memberikan pernyataan tegas kepada Turki terkait uji coba sistem pertahanan udara S-400. Dalam pernyataannya, Ortagus mengancam akan membatalkan penjualan jet tempur siluman F-35 Lightning II.

"Jika bisa dikonfirmasi (uji coba), kami akan mengutuk tindakan peluncuran rudal S-400. Itu adalah sesuatu yang bertentangan dengan tanggung jawab Turki sebagai sekutu NATO dan mitra strategis Amerika Serikat," ujar Ortagus.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

"Posisi Turki telah ditangguhkan dari program (jet tempur siluman F-35). Dan, S-400 akan menjadi penghalang kemajuan (pengembangan rudal) di tempat lain dalam hubungan bilateral," katanya.

VIVA Militer: jet tempur Amerika Serikat (AS), F-35 Lightning II

Photo :
  • New York Times
Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Pernyataan Ortagus semakin membuktikan jika Amerika tak mau jet tempur canggihnya digunakan bersamaan dengan senjata milik Rusia, yang notabene adalah pesaingnya.

Pernyataan Ortagus ternyata tak membuat nyali Presiden Turki, Recep Erdogan ciut. Erdogan menyatakan, Turki telah menggelontorkan dana besar dan mengikuti langkah-langkah yang diberikan AS untuk bisa membeli jet tempur F-35.

Akan tetapi Erdogan memastikan Turki takkan mengembalikan sistem pertahanan udara S-400 kepada Rusia yang telah dibeli sejak 2017 silam.

"Kami telah mengambil sejumlah langkah untuk memperoleh pesawat tempur F-35 Amerika Serikat. Kami membayar uangnya, tetapi AS tidak memberikan pasokan mereka dan menuntut kami harus mengembalikan sistem S-400 ke Rusia," ucap Erdogan.

VIVA Militer: Rudal sistem pertahanan udara S-400 Triumf

Photo :
  • The Aviationist

"Kami bukan negara suku, kami adalah Turki, dan kami tidak takut sanksi Amerika Serikat," katanya.

Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari BBC, Turki mengucurkan dana sebesar US$2,5 miliar, atau setara dengan Rp36,6 triliun, untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia. Pasca pembelian tersebut, Turki ditangguhkan posisnya dalam program jet tempur F-35 pada 2019 lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya