Komandan Perang Armenia Mati Dihantam Roket Azerbaijan
- CGTN News
VIVA – Kesepakatan gencatan senjata ketiga tak juga mampu menghentikan kecamuk Perang armenia">Armenia-azerbaijan">Azerbaijan. Pertempuran antara pasukan Angkatan Bersenjata Armenia dan Azerbaijan masih terus berlangsung sejak Senin 26 Oktober malam, hingga Selasa 27 Oktober 2020 pagi waktu setempat.
Hingga hari ini, Perang Armenia-Azerbaijan sudah berlangsung genap sebulan. Meski perundingan gencatan senjata telah dilakukan tiga kali, perang tetap tak berhenti. Menurut laporan Azertag yang dikutip VIVA Militer, operasi militer pasukan militer Azerbaijan terus berlangsung.
Tiga kota yakni, Khojavand, Fizuli, dan Gubadli, berhasil direbut oleh pasukan Azerbaijan dari pendudukan tentara Armenia. Lewat pernyataan resminya, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengunkap kronologi pertempuran dalam 24 jam terakhir.
Sejumlah tentara Armenia tewas akibat serangan roket dan artilieri militer Azerbaijan. Satu unit tank T-72, empat unit meriam howitzer D-30 dan tiga unit D-20, ikut hancur. Tak hanya itu, satu unit rudal sistem pertahanan udara OSA-AKM, peluncur roket ganda BM-21 Grad, dan enam kendaraan lapis baja Armenia juga berhasil dilumpuhkan.
Otoroitas Azerbaijan juga memastikan satu orang perwira militer Armenia tewas dalam serangan tersebut. Ia adalah Kolonel Sergei Shakaryan, yang menjabat sebagai Komandan Divisi Senapan Bermotor ke-18 Angkatan Bersenjata Armenia, meregang nyawa dalam pertempuran.
Sebelum tewas, Shakaryan menerima penghargaan pahlawan tertinggi dari Presiden Republik Nagorno-Karabakh, Arayik Harutyunyan. Tak hanya Shakaryan bersama tiga anak buahnya yang berpangkat prajurit dua, David Grigoryan, Edgar Markosyan, dan Yura Alaverdyan, dianugeragi gelar pahlawan tertinggi.
Grigoryan disebut telah berhasil menghancurkan 10 unit tank militer Azerbaijan dalam pertempuran di Fizuli. Kemudian, Markosyan juga berhasil melumpuhkan 10 unit tank Azerbaijan di Fizuli. Sementara itu, Alaverdyan mampu merusak sembilan unit tank dan satu kendaraan lapis baja Azerbaijan di Talish.
Baca juga: Amerika Jual Ratusan Rudal, Pesawat Militer China Mengintai Taiwan