Kapal Perang Angkatan Laut Amerika Tenggelam di Laut Jawa

VIVA Militer: Kapal Induk Angkatan Laut Amerika, USS Langley, ditembak torpedo
Sumber :
  • Hampton Roads Naval Museum

VIVA – Tak perlu disangsikan lagi bahwa Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) punya armada terkuat di dunia. Hingga saat ini, Angkatan Laut Negeri Paman Sam punya lebih dari 10 unit kapal induk yang masih aktif bertugas. Tapi siapa sangka, Indonesia pernah jadi saksi kehancuran kapal induk pertama militer Amerika Serikat (AS).

Panglima Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Temui KSAL Muhammad Ali, Ada Apa?

VIVA Militer memperoleh data dari situs resmi Angkatan Laut AS, Navy.mil, tentang hancurnya USS Langley, kapal induk pertama dalam sejarah militer AS. 

USS Langley adalah salah satu armada tempur militer AS dalam keterlibatannya di Perang Dunia II. Kapal induk Amerika ini datang ke Balikpapan, wilayah Indonesia yang dahulu kala masih bernama Hindia Belanda, dari Cavite, Filipina. USS Langley bergerak masuk ke Hindia Belanda setelah pasukan Amerika mampu mengalahkan Tentara Kekaisaran Jepang yang menginvasi Filipina,

Rudal Milisi Houthi Hantam Kapal Induk Nuklir Amerika

Tepatnya pada 1 Januari 1942, USS Langley menjadi bagian dari pasukan Komando Angkatan Laut Gabungan Amerika-Inggris-Belanda-Australia (ABDACOM). 

VIVA Militer: Kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Langley (CV-1)

5 Angkatan Laut Terkuat di Dunia, Peringkat Indonesia Tak Main-main!

Sebagai salah satu andalan militer AS, USS Langley mendapat tugas untuk melakukan patroli anti kapal selam. Wilayah patroli USS Langley mencakup pangkalan militer di Darwin, Laut Timor, hingga Samudera Hindia.

Pada 22 Februrari 1942, USS Langley mendapatkan misi perjalanan ke Kolombo, Sri Langka. Dalam perjalanan itu, USS Langley berlayar bersama kapal Angkatan Laut AS, SS President Taft Willard A. Halbrook dan USS Phoenix. Selain itu, ada dua kapal Angkatan Laut Australia (RAN), MV Duntroon serta HMS Katoomba, yang juga ikut serta dalam perjalanan dari Fremantle.

Di tengah perjalanan, Langley mendapatkan instruksi untuk meninggalkan konvoi dan melanjutkan perjalanan ke Cilacap, Jawa Tengah, untuk mengirimkan sejumlah unit pesawat.

Pada 27 Februari 1942 dini hari, USS Langley bertemu dengan dua kapal perang Angkatan Laut AS, USS Whipple dan USS Edsall, yang mendapat perintah untuk mengawalnya. Nahas, saat matahari terbit ketiga kapal itu terdeteksi oleh formasi Angkatan Udara Tentara Kekaisaran Jepang.

VIVA Militer: Kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Langley (CV-1)

Sekitar pukul 11.40, pesawat-pesawat tempur Jepang menyerang USS Langley. Tercatat ada 16 unit pesawat pembom dan 15 unit pesawat tempur Jepang, yang berangkat dari lapangan terbang di Denpasar, Bali, di bawah komando Letnan Jiro Adachi. 

USS Langley sempat mampu menghindar dari serangan pesawat pembom dan pesawat tempur Jepang, dengan melakukan sejumlah manuver. Aksi USS Langley bisa mulus dilakukan, karena pesawat pembom militer Jepang terbang di ketinggian sedang. Sehingga, USS Langley bisa mengubah kemudinya.

Akan tetapi, pesawat-pesawat militer Jepang tak begitu saja menyerah. Setelah mengubah taktik serangan, USS Langley akhirnya dihantam dua bom seberat 60 dan 250 kilogram. Akibat serangan itu, bagian atas kapal terbakar dan merusak kemudinya. Ruangan mesin yang dibanjiri air membuat kapal itu mati total dan pada pukul 13.32, pasukan AS yang berada dalam kapal diinstruksikan untuk meninggalkan kapal.

Ada 308 personel Angkatan Laut AS yang berhasil dievakuasi ke kapal USS Whipple, sementara 177 orang lainnya diselamatkan USS Edsall. Pihak Angkatan Laut AS tak mau kapal induknya jatuh ke tangan musuh.

VIVA Militer: Kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Langley (CV-1)

Oleh sebab itu, pada pukul 13.58 USS Langley akhirnya dihancurkan dengan dua tembakan torpedo.  Setelah tembakan dua torpedo yang diarahkan ke lambung kapal, USS Langley pun hancur dan akhirnya karam di Laut Jawa.

Baca juga: Sersan Dokhoyan, Pembunuh yang Dipuja Bak Dewa Armenia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya