Presiden Azerbaijan: Pejabat Armenia Tak Punya Otak!

VIVA Militer: Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev
Sumber :
  • The Hamilton Spectator

VIVA – Ilham Aliyev tidak terima dengan pernyataan Kementerian Pertahanan Armenia, yang tidak mengakui serangannya ke kota Ganja, Azerbaijan. Presiden Azerbaijan itu memastikan jika para pejabat Armenia telah membuat pernyataan palsu dan mencuci tangan atas perbuatannya.

3 DPO Bandar Judi Online Komdigi Kembali Dibekuk, Total Tersangka Jadi 22 Orang

VIVA Militer melaporkan dalam berita, Minggu 17 Oktober 2020 lalu, jika pasukan Angkatan bersenjata Armenia telah melancarkan serangan roket dan rudal ke wilayah pemukiman sipil di Ganja dan Mingchevir. Serangan masih dilancarkan tentara Armenia, meski perjanjian gencatan senjata kedua telah disepakati.

13 orang tewas, sementara 40 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan brutal pasukan Armenia. Akan tetapi, pihak Armenia justru membantah telah melakukan serangan ke kota terbesar di wilayah Nagorno-Karabakh (Artsakh).

Bandar Judol Keris 123 Dicokok, Begini Perannya dengan Pegawai Komdigi

Aliyev murka mendengar pernyataan bantahan Armenia. Dengan tegas Aliyev menyatakan jika para pejabat Armenia sengaja menyebar berita palsu dan membohongi dunia internasional. Tak segan. pria berusia 58 tahun itu menyebut para pejabat politik dan militer Armenia tidak memilki hati nurani dan tidak bermoral. 

"Terkait pengeboman Ganja, pejabat mereka telah membuat pernyataan palsu. Mereka tidak memiliki hati nurani atau moralitas. Mereka bahkan tidak punya otak. Jika mereka memiliki otak, mereka akan berkata, 'ini adalah titik awal dan lintasan rudal balistik ini'," ujar Aliyev dikutip VIVA Militer dari Trend.az.

Masih Terima Endorsement Usai Jadi Pejabat Negara, Raffi Ahmad: Enggak Ada Larangannya

"Rudal balistik diprogram dengan misi tempur. Bukan tidak sengaja rudal balistik itu jatuh ke area pemukiman, itu dilakukan dengan sengaja. Mereka sudah gila, mereka ingin terus menipu dunia," katanya.

Perang Armenia-Azerbaijan di sejumlah titik di Nagorno-Karabakh masih berlangsung hingga saat ini. Sejak meletus pada 27 September 2020, perang yang melibatkan pasukan militer Armenia yang didukung Pasukan Pertahanan Artsakh dan Azerbaijan, diyakini telah menelan ribuan korban jiwa.

Ilustrasi pilkada serentak 2024

Mahasiswa Minta Pemerintah Tindak Oknum Tak Netral di Pilkada Sesuai Putusan MK

MK memutuskan pejabat daerah serta TNI/Polri dapat dijerat hukuman pidana apabila melakukan cawe-cawe atau melanggar netralitas dalam pemilihan kepala daerah atau pilkada

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024