Tentara Armenia Bunuh Bayi Azerbaijan di Ganja, Foto Mayatnya Tersebar

Ilustrasi bayi.
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Bak malaikat pencabut nyawa, Perang Armenia-Azerbaijan tak hanya menimbulkan korban jiwa di kalangan militer. Warga sipil pun banyak yang meregang nyawa akibat konflik bersenjata di wilayah Nagorno-Karabakh (Artsakh), yang meletus kembali sejak 27 September 2020.

Siapkan Roadmap Reforestasi 12 Juta Hektare, Menhut Gandeng Swasta dan Akademisi

Tua, muda, pria, wanita, bahkan anak-anak tewas akibat pertempuran. Yang terbaru, sebuah foto mayat sesosok bayi perempuan beredar di dunia maya. Sebuah akun media sosial Twitter bernama @yagmurdogruoglu, mengunggah foto seorang bayi perempuan yang tewas disebabkan serangan roket militer Azerbaijan ke kota Ganja, Sabtu 17 Oktober 2020.

Foto mayat bayi perempuan itu dipasangkan dengan foto mayat bayi lainnya, yang menjadi korban kebiadaban tentara Armenia pada peristiwa Pembantaian Khojaly, 26 Februari 1992.

Pembukaan Indonesia Pavilion di Azerbaijan, Menhut Ajak Semua Pihak Jaga Hutan Indonesia

"Sejarah berulang. Di atas adalah bayi yang terbunuh secara brutal di Ganja, 2020. Di bawah ini adalah bayi yang terbunuh pada 1992/Khojaly. Armenia membunuh lagi. Bayi itu tidak bersalah. Barat kembali terdiam," bunyi pernyataan akun Twitter itu.

Tak hanya akun @yagmurdogruoglu yang mengunggah foto mayat bayi perempuan itu. Akun Twitter resmi Kedutaan Besar Azerbaijan untuk Inggris Raya, juga melakukan hal yang sama dan mengecam aksi jahat tentara Armenia.

Peran Penting Pemimpin Agama dalam Gerakan Mengatasi Masalah Perubahan Iklim

VIVA Militer: Serangan roket Angkatan Bersenjata Azerbaijan

Dalam unggahan Kedutaan Besar Azerbaijan untuk Inggris Raya, diketahui bayi perempuan ini bernama Medine Sahnezerli. Medine lahir di Ganja, 2 Juni 2019. Itu berarti, bayi ini baru berusia sekitar 1 tahun 3 bulan.

"Sakit hati, tapi sayang ini adalah nyata. Bayi ini tewas akibat serangan rudal SCUD Armenia ke kota Ganja di Azerbaijan. Jangan menutup mata. Ini adalah kejahatan perang yang dilarang menurut hukum kemanusiaan internasional dan dilanggar secara terang-terangan oleh Armenia," bunyi pernyataan Kedutaan Besar Azerbaijan untuk Inggris Raya.

Dalam berita VIVA Militer sebelumnya, dilaporkan bahwa pasukan Angkatan Bersenjata Armenia kembali melancarkan serangan ke kota Ganja, Sabtu 17 Oktober 2020. Tak hanya Ganja yang jadi sasaran, kota lain yakni Mingchevir, juga tak lepas dari hantaman rudal dan roket pasukan Armenia. Bayi perempuan itu diperkirakan jadi salah satu dari 10 korban jiwa yang jatuh di Ganja.

Baca juga: Gila, Pasukan Azerbaijan Habisi Pasukan Armenia dengan Cara Sadis

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya