Mesut Ozil Dukung Operasi Militer Azerbaijan dalam Perang Armenia

VIVA Militer: Gelandang Arsenal, Mesut Ozil, berdoa sebelum pertandingan
Sumber :
  • Twitter/@ArsenalsRelated

VIVA – Perang Armenia-Azerbaijan yang meletus di Nagorno-Karabakh, menyita perhatian dunia. Tak terkecuali bintang sepakbola asal Jerman, Mesut Ozil. Ozil yang merupakan pemain keturunan Turki, menyatakan dukungannya terhadap operasi militer Angkatan Bersenjata Azerbaijan dalam konflik bersenjata tersebut.

Hasil Lengkap Liga Champions: Man City Buang Keunggulan 3 Gol, Bayern Bekuk PSG, Arsenal Menang Telak

Sejak kembali pecah pada 27 September 2020, Perang Armenia-Azerbaijan dipercaya sudah menelan ribuan korban jiwa baik dari personel militer maupun warga sipil. Hal ini lah yang membuat Ozil pada akhirnya bereaksi keras menentang pendudukan pasukan Angkatan Bersenjata Armenia.

Pemain yang memperkuat klub Premier League, Arsenal, lewat akun Twitter pribadinya memberikan dukungan kepada pasukan militer Azerbaijan. Ozil yang juga pernah membela klub Bundesliga, VfB Stuttgart, mencoba membuka mata dunia jika pendudukan militer Armenia di Nagorno-Karabakh, adalah ilegal.

Loyalitas Saka kepada Timnas Inggris Diragukan, Arteta Kasih Pembelaan

Secara tersirat Ozil juga mendukung intervensi Turki yang merupakan negara leluhurnya, dalam konflik Armenia-Azerbaijan. Dalam salah satu cuitannya, Ozil menyatakan "Satu bangsa, dua negara", sebagai bukti dukungannya kepada aksi Turki.

Senjata Andalan Arsenal Telah Kembali

"Bagi saya, penting bahwa setiap orang di dunia harus mengetahui fakta bahwa wilayah Nagorno-Karabakh secara legal dan internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan. Namun saat ini, diduduki secara ilegal," bunyi pernyataan Ozil di Twitter.

"Pada Maret 2008, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi resolusi yang menegaskan kembali intergritas teritorial Azerbaijan dan menuntut penarikan semua pasuan Armenia," lanjut pernyataan eks bintang Real Madrid itu.

Selain itu, Ozil juga berharap Armenia dan Azerbaijan segera melakukan negosiasi perdamaian. Sebab jika perang terus belanjut, sejumlah kerusakan termasuk korban jiwa dari kedua belah pihak akan terus berjatuhan.

"Mari mencapai perdamaian dan bekerja menuju masa depan yang adil, dan tanpa kekerasan. Setiap kematian di kedua sisi adalah kerugian besar bagi semua orang," tulis Ozil.

VIVA Militer: Perang Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

Perang Armenia-Azerbaijan masih berlangsung hingga saat ini. Meski Armenia dan Azerbaijan sudah mencapai kesepakatan gencatan senjata, namun baku tembak antara militer kedua negara tetap berlanjut. Dalam berita VIVA Militer, Senin 12 Oktober 2020, dilaporkan bahwa pasukan Armenia kembali melancarkan serangan ke kota Ganja, Azerbaijan.

Akibat serangan itu, sebuah rumah sakit darurat dan sejumlah pemukiman warga sipil hancur. Selain itu, serangan roket militer Armenia juga menewaskan setidaknya tujuh orang warga sipil dan melukai 34 orang lainnya.

Baca juga: Sejumlah Tentara Mati Dihabisi Taliban, Perang Afghanistan Kian Mengerikan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya