7 Orang Azerbaijan Tewas Terbunuh, Armenia Langgar Gencatan Senjata
- Ruptly
VIVA – Baru saja pejanjian gencatan senjata disepakati, pasukan Angkatan Bersenjata Armenia kembali melancarkan serangan ke kota Ganja, Azerbaijan, Minggu 11 Oktober 2020 dini hari waktu Azerbaijan. Sejumlah warga sipil tewas sementara puluhan orang luka-luka akibat serangan roket yang ditujukan ke rumah sakit darurat.
Menurut laporan The Hindustan Times yang dikutip VIVA Militer, rumah sakit yang tak disebutkan namanya itu jadi sasaran rudal-rudal militer Armenia. Rumah sakit darurat yang hancur itu kabarnya adalah yang terbesar kedua di kota Ganja.
Kabar serangan ini dikonfirmasi langsung oleh salah seorang tenaga medis rumah sakit tersebut, dokter Gafar Ibragimov, yang merupakan kepala dokter di tempat itu. Ibragimov mengungkap seorang psikolog wanita yang bekerja di rumah sakit itu jadi salah satu korban tewas, akibat serangan roket milirer Armenia.
"Kami sedang merawat 20 orang pasien, dua diantaranya dalam kondisi sangat parah. Ada lima anak balita di antara pasien yang saat ini menerima bantuan psikologis dan menjalani rehabilitasi. Yang lainnya sudah dipulangkan, mereka dalam pengawasan medis," ucap Ibragimov dikutip VIVA Militer dari Sputnik News.
"Karyawab ini memiliki dua putra yang saat ini berada di garis depan (Perang Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh), sementara dia berada di kota yang damai dan tenang. Sayangnya, kami telah kehilangan dia," katanya.
Tak hanya menghancurkan rumah sakit darurat, serangan roket-roket militer Armenia juga dikabarkan membuat pemukiman warga sipil di sekitarnya rusak parah. Yang lebih miris, serangan roket militer Armenia terjadi hanya beberapa jam setelah perjanjian gencatan senjata Armenia-Azerbaijan tercapai.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, Menteri Luar Negeri Armenia, Zohrab Mnatsakanyan, dan Menteri Luar Negeri Azerbaijan, Elmar Mammadyarov, telah bertemu dan difasilitasi oleh negara-negara yang tergabung dalam OSCE (Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa) Minsk.
Baca juga: Taktik Cerdik Presiden Azerbaijan Buat Bikin Armenia Menyerah