Taktik Cerdik Presiden Azerbaijan Buat Bikin Armenia Menyerah

VIVA Militer: Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev
Sumber :
  • MassisPost

VIVA – Setelah 15 hari perang, Armenia dan Azerbaijan dikabarkan mencapat kesepakatan gencatan senjata. Ternyata, ada sebuah taktik cerdik yang dijalankan oleh Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, yang membuat Armenia pada akhirnya sepakat untuk menghentikan perang.

Pembukaan Indonesia Pavilion di Azerbaijan, Menhut Ajak Semua Pihak Jaga Hutan Indonesia

Dalam berita VIVA Militer, Minggu 11 Oktober 2020, dilaporkan bahwa perwakilan Armenia dan Azerbaijan telah melakukan perundingan di Moskow, Rusia. Menteri Luar Negeri Armenia, Zohrab Mnatsakanyan, dan Menteri Luar Negeri Azerbaijan, Elmar Mammadyarov, telah bertemu dan difasilitasi oleh negara-negara yang tergabung dalam OSCE (Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa) Minsk.

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Sputnik News, perundingan berjalan selama 10 jam sebelum tercapai kesepakatan gencatan senjata, Sabtu 10 Oktober 2020.

Peran Penting Pemimpin Agama dalam Gerakan Mengatasi Masalah Perubahan Iklim

"Sebagai hasil dari perundingan 10 jam di Moskow, yang berlanjut hingga Sabtu malam, Armenia dan Azerbaijan sepakat untuk menghentikan permusuhan di Nagorno-Karabakh yang dilanda konflik mulai siang hari. Armenia dan Azerbaijan telah sepakat selama pembicaraan di Moskow untuk menjaga format pembicaraan di Nagorno-Karabakh tidak berubah," Menteri Luar Negeri Rusia, Armenia dan Azerbaijan.

VIVA Militer : Armenia dan Azerbaijan sepakat melakukan gencatan senjata

300 Pemimpin dan Pejabat Tinggi dari Seluruh Dunia Kumpul di Azerbaijan, Ini yang Dibahas

Di sisi lain, ternyata ada peran Aliyev di balik tercapainya kesepakatan gencatan senjata Armenia dan Azerbaijan. Aliyev menyatakan jika ia beserta jajarannya di pemerintahan, berulang kali berkomunikasi dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, terkait penyelesaian konflik.

Aliyev tahu bagaimana ketergantungan Armenia terhadap Rusia, sebagai sekutu terbesarnya. Oleh sebab itu, Aliyev menegaskan, Armenia seharusnya berterima kasih kepada Putin yang telah menyelamatkan negaranya.

"Saat (Nikol) Pashinyan memberi kami ultimatum, saat dia menghina perasaan orang-orang Azerbainan, dia seharusnya dihukum karena itu. Kami membiarkan di berterima kasih kepada Putin bahwa Rusia sekali lagi telah menyelamatkan Armenia," ucap Aliyev dikutip VIVA Militer dari B92.net.

"Rusia sebagai tetangga kami dan negara yang memiliki kesamaan sejarah dengan Azerbaijan dengan Armenia, tentu saja memainkan peran khusus. Hal itu didasarkan pada sejarah dan kerja sama rakyat kami, serta bobot dan peran Rusia dalam dunia, dan tentu saja di kawasan kami," katanya.

VIVA Militer: Perang Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

Pada berita VIVA Militer, Rabu 7 Oktober 2020, Putin sempat memberikan pernyataan jika Rusia tidak akan memberikan bantuan dalam perang kepada Armenia. Meski demikian, Putin mendesak agar Armenia dan Azerbaijan segera melakukan perundiangan gencatan senjata.

Meski Rusia dan Armenia terikat dalam Pakta Pertahanan Keamanan Kolektif (CSTO), Putin menegaskan jika negaranya tidak wajib memberikan bantuan militer. Hal ini disebabkan karena Perang Armenia-Azerbaijan meletus di Nagorno-Karabakh (Artsakh), dan bukan terjadi di wilayah Armenia.

Menteri Kehutanan RI, Raja Antoni

Siapkan Roadmap Reforestasi 12 Juta Hektare, Menhut Gandeng Swasta dan Akademisi

Kementerian Kehutanan segera menyiapkan peta jalan dan perencanaan strategis mengenai reforestasi 12 juta hektare hutan.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024