Janji Amerika Bantu Taiwan Perang, Pompeo: Komunis China Memalukan!
- Stars and Stripes
VIVA – Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) semakin sering melakukan aksi provokasi, dengan menerobos wilayah Republik China (Taiwan) secara ilegal. Seiring ancaman serangan China yang makin terasa, Amerika Serikat (AS) pun bersumpah akan mendukung Taiwan jila perang melawan China meletus.
Dalam berita VIVA Militer, Rabu 7 Oktober 2020, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, menerima laporan resmi dari Angkatan Bersenjata Taiwan (ROC Armed Forces). Laporan tersebut berisi data yang membuktikan jika militer China telah melakukan 4.100 pelanggaran kedaulatan lewat udara, sepanjang 2020
Tak hanya itu, Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN) juga melakukan tindakan provokasi lewat jalur laut lebih dari 7.500 kali. Sebanyak jumlah itu pula, Angkatan Laut Taiwan (ROC Navy) senantisa melakukan upaya untuk melakukan penjagaan ketat di wilayah perairan.
Mengetahui hal ini, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, geram dengan aksi-aksi prvokatif yang dilakukan militer China terhadap Taiwan. Dengan berani Pompeo menyatakan apa yang telah dilakukan militer China adalah hal yang memalukan.
Menurut laporan Asia Nikkei Review, Popeo memastikan Amerika akan mendukung Taiwan jika pasukan China melancarkan serangan ke wilayah Taiwan. Menurut Pompeo, Amerika tidak akan duduk dan diam saja jika perang Taiwan-China pecah.
"Tindakan Partai Komunis China (CPC) adalah penindasan. Ini adalah kekuatan koersif yang digunakan oleh orang-orang China. Ini bukanlah seberapa hebat negara beroperasi. Jadi, misi kami adalah untuk menguranginya," ucap Pompeo.
Tak hanya kepada Taiwan saja, Pompeo meyakinkan rakyat Taiwan jika Amerika akan melakukan segala hal untuk membantu mempertahankan kedaulatannya. Pompeo menyebut, hal yang sama juga akan dilakukan AS itu terjadi pada sekutu selain Taiwan, seisal Jepang atau Korea Selatan (Korsel).
"Ini adalah misi pemerintahan (Donald) Trump di dunia. Kami ingin membawa perdamaian bukannya konflik. Yang memalukan adalah Partai Komunis China," katan Pompeo dikutip VIVA Militer dari Economic Times. .