Jenderal Jalal Atur Siasat Serangan Balik Tentara Azerbaijan
- hetq.am
VIVA – Pasukan Pertahanan Artsakh (Nagorno-Karabakh) tengah menyusun rencana serangan balik yang dibuat bersama Angkatan Bersenjata Armenia. Siasat ini dibuat untuk merespons kembali operasi militer Azerbaijan, yang sudah menduduki sejumlah titik di Nagorno-Karabakh.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Armen Press, Panglima Pasukan Pertahanan Artsakh, Mayor Jenderal Jalal Harutyunyan, mengadakan pertemuan dengan Presiden Republik Artsakh, Arayik Harutyunyan, dan Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, 5 Oktober 2020.
Dalam pertemuan itu, Jalal berkonsultasi langsung dengan Pashinyan terkait situasi di garis depan pertempuran. Jalal memberikan gambaran tentang kondisi Pasukan Pertahanan Artsakh yang berada di garis terdepan pertempuran, untuk menghadapi gempuran pasukan Azerbaijan yang didukung Turki.
Jalal meminta dukungan pasukan Armenia, untuk merebut kembali sejumlah wilayah yang sudah berhasil direbut oleh militer Azerbaijan.
Perlu diketahui, Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, mengonfirmasi lewat akun Twitter pribadinya pada 4 Oktober 2020, bahwa pasukan Azerbaijan telah berhasil membebaskan sejumlah desa dari pendudukan pasukan Armenia dan Artsakh.
Tercatat, tujuh desa di tiga distrik yang berhasil dikuasi pasukan Azerbaijan. Ketujuh desa itu adalah desa Talish di distrik Terter, desa Mehdili, Chaxirli, Ashagi Maralyan, Sheybey, dan Guyjag di distrik Jabrayil. Satu desa lainnya yang juga berhasil direbut pasukan Azerbaijan adalah Ashagi Abdurrahmanli di distrik Fizuli.
"Hari ini, Pasukan #Azerbaijan telah membebaskan desa Talish distrk Terter, Mehdili, Chaxirli, Ashagi Maralyan, Sheybey dan Guyjag distrik Jabrayil, dan Ashagi Abdurrahmanli distruk Fizuli #Karabakh adalah #Azerbaijan!" bunyi pernyaataan Aliyev.
Tak hanya tujuh desa yang berhasil direbut pasukan Azerbaijan. Aliyev juga mengumumkan pasukan Azerbaijan telah berhasil mengambil alih kota Madagiz. Bendera Azerbaijan kembali berkibar di kota Madagiz, yang oleh Republik Artsakh namanya sempat diganti menjadi Sugovushan, Sabtu 3 Oktober 2020.
Baca juga: Mengerikan, Deretan Video Pembantaian Tentara Armenia Tersebar