Mengerikan, Deretan Video Pembantaian Tentara Armenia Tersebar
- RTE
VIVA – Sudah hampir dua pekan Perang Armenia-Azerbaijan kembali pecah di Nagorno-Karabakh. Baik Armenia maupun Azerbaijan sama-sama mengklaim telah mencapai keberhasilan dalam perang. Meskipun, belum ada data valid yang membuktikan pihak mana yang lebih unggul.
Dalam berita VIVA Militer, Minggu 4 Oktober 2020, dilaporkan bahwa pasukan Angkatan Bersenjata Armenia melancarkan serangan rudal ke enam kota di Azerbaijan. Tak hanya itu, dalam laporan lainnya, Selasa 6 Oktober 2020, Kementerian Pertahanan Armenia juga menyatakan telah menghabisi nyawa 200 tentara Azerbaijan dan menghancurkan sejumlah kendaraan tempurnya.
Akan tetapi di sisi lain, Azerbaijan justru lebih dulu mengklaim telah membunuh ribuan prajurit Armenia dan menghancurkan kendaraan tempur, hingga artileri perang.
VIVA Militer melaporkan dalam berita, Rabu 30 September 2020, Kementerian Pertahanan Azerbaijan memberikan pernyataan bahwa pihaknya telah berhasil membunuh 2.300 tentara Armenia. Kemudian, Azerbaijan juga mengklaim telah menghancurkan 130 unit tank dan kendaraan lapis baja milik pasukan Armenia.
200 unit artileri berupa sistem roket peluncur ganda, pelucur granat, 25 unit sistem pertahanan udara, enam pos komando dan pos pantau, lima depot amunisi, 50 senjata anti tank, dan 55 kendaraan militer Armenia, juga berhasil dihancurkan.Â
Kementerian Pertahanan Azerbaijan juga mengklaim telah berhasil menghancurkan satu unit sistem pertahanan udara S-300, yang menjadi salah satu senjata andalan militer Armenia.
Klaim Azerbaijan dibuktikan dalam sejumlah video yang diunggah di akun Instagram resmi Kementerian Pertahanan Azerbaijan. Sederet video menunjukkan serangan demi serangan yang dilancarkan pasukan Azerbaijan, dengan sasaran kendaraan tempur termasuk sejumlah prajurit militer Armenia.
Biden Ungkap Percakapan Rahasianya dengan Netanyahu sebelum Israel Gempur Gaza
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa 15 bulan yang lalu, ia mendesak Benjamin Netanyahu untuk menghindari pemboman besar-besaran terhadap warga sipil di Gaza.
