AS Gawat, Iran Kantongi 36 Nama Dalang Pembunuhan Jenderal Soleimani
- Fars News Agency
VIVA – Kematian mantan Panglima Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Letnan Jenderal Qassem Soleimani, menyisakan duka dan dendam bagi seluruh rakyat Negeri Mullah. Pelan tapi pasti, Iran mengklaim telah mengantongi puluhan nama pejabat politik dan militer Amerika Serikat (AS), yang menjadi dalang pembunuhan Soleimani.
Soleimani tewas di Bandara Internasional Baghdad, 3 Januari 2020, akibat serangan yang dilancarkan drone milik Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces). Pasca kematian Soleimani, pemerintah Iran terus melakukan berbagai upaya untuk mencari dalang pembunuhan perwira tinggi militernya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, menegaskan jika pihaknya tidak akan melupakan dan memaafkan Amerika atas tindakannya. Khatibzadeh menyatakan bahwa itu bukan lah sebuah ancaman, akan tetapi langkah awal tindakan balasan terhadap AS.
"Kami tidak memaafkan atau melupakan pembunuhan jenderal kami yang syahid. Pejabat kami mengatakan bahwa kami tidak melakukan ancaman, karena kami akan mengambil tindakan," ucap Khatibzadeh dikutip VIVA Militer dari Fars News Agency.
"Pasukan keamanan dan militer Republik Islam Iran telah melakukan upaya untuk mengumpulkan informasi tentang para penjahat, yang terlibat dalam pembunuhan keji dan sejumlah dari mereka yang telah diidentifikasi," katanya.
Kementerian Luar Negeri Iran juga mengonfirmasi telah mengajukan lima surat kepada Sekretariat PBB, terkait tindak pidana pembunuhan Soleimani.
Pada akhir Juni 2020, otoritas keamanan dan Angkatan Bersenjata Iran (Artesh) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan 36 pejabat AS dan negara lain, yang terlibat dalam misi yang dikenal dengan "Operasi Martir Soleimani". Dari 36 orang, di dalamnya ada sejumlah pejabat politik dan militer Amerika.
"36 orang yang telah terlibat atau memerintahkan pembunuhan Qassem, termasuk pejabat politik dan militer AS, telah diidentifikasi dan surat perintah penangkapan dan nota merah juga sudah dikeluarkan untuk mereka melalui Interpol," ujar Jaksa Agung Iran, Ali Alqasi Mehr.
Baca juga: Gawat, Iran Kerahkan 200 Tank ke Perbatasan Azerbaijan