Gawat, Iran Kirim 200 Tank ke Perbatasan Azerbaijan
VIVA – Perang Armenia-Azerbaijan terus menggila. Pertempuran di wilayah Nagorno-Karabakh semakin intensif, dan dikabarkan sudah menelan ribuan korban jiwa. Konflik yang melibatkan militer Armenia dan Azerbaijan membuat Iran panik, dan mengambil opsi penyiagaan armada militernya.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari BulgarianMilitary.com, situasi yang kian tak menentu di Azerbaijan membuat Iran siaga. Angkatan Bersenjata Iran (Artesh) disebut telah mengerahkan 200 unit tank ke wilayah perbatasan Azerbaijan.
Langkah ini diambil Iran tak lain untuk melindungi kedaulatannya. Presiden Iran, Hassan Rouhani, khawatir konflik Armenia-Azerbaijan semakin meluas dan mengganggu keamanan Iran.
Akan tetapi, sejumlah analis militer justru punya pandangan yang berbeda. Pengerahan ratusan unit tank adalah hal yang tak biasa. Spekulasi pun beredar. Iran dikabarkan menurunkan kekuatan tempurnya untuk memberikan dukungan kepada pasukan Armenia, dalam perang melawan Azerbaijan.
Meski demikian, hal ini masih sebatas spekulasi dan belum bisa dipastikan maksud dari pengerahan armada tank militer Iran. Namun yang jadi perhitungan, pasca konflik pada 1994 silam Iran telah memberikan 30 unit tank dan setidaknya 20 unit artileri kepada Armenia.
Selain itu, dalam berita VIVA Militer, Kamis 1 Oktober 2020, dilaporkan bahwa ada satu unit pesawat tempur Angkatan Bersenjata Azerbaijan ditembak jatuh di wilayah perbatasan Iran. Seorang sumber yang tak disebutkan namanya, memberikan pernyataan keras kepada Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, agar tidak membuat Iran terlibat dalam konfliknya.
"Kami memperingatkan Aliyev, saat ini Baku memiliki lebih sedikit jumlah pesawat," bunyi pernyataan sumber yang tidak disebutkan namanya.
Kemudian, sejak Perang Armenia-Azerbaijan meletus pada 27 September 2020, Iran sudah mengirimkan pesan peringatan yang jelas kepada pemerintah di bawah komando Presiden Ilham Aliyev. Iran memastikan pihaknya netral dan tidak akan terlibat dalam konflik Armenia-Azerbaijan.
Satu hal lagi yang diyakini bisa jadi faktor utama Iran memberikan dukungannya kepada Armenia adalah Rusia. Rusia yang merupakan sekutu terbesar Armenia, baru saja memberikan pernyataan terkait pejualan sistem pertahanan udara S-400 Triumf ke Iran.
Dalam berita VIVA Militer sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk Iran, Levan Dzhagaryan, memastikan pihaknya akan mempelajari proposal pembelian rudal canggih itu. Rusia tak peduli dengan ancaman Amerika Serikat (AS) yang terus berupaya untuk memperpanjang masa embargo Iran. Dzhagaryan menyatakan, Rusia akan memasok S-400 setelah masa sanksi embargo Iran usai pada 18 Oktober 2020.
Baca juga: Makin Songong, Armenia Berani Seret-seret Amerika Usai Insiden F-16