Makin Songong, Armenia Berani Seret-seret Amerika Usai Insiden F-16

VIVA Militer: Jet tempur F-16 Angkatan Udara Turki (THK)
Sumber :
  • South China Morning Post (SCMP)

VIVA – Pemerintah Armenia masih tak terima dua pesawat tempurnya ditembak jatuh. Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, bersikeras menuduh jet tempur F-16 Fighting Falcon Angkatan Udara Turki (THK) yang menghancurkan dua unit pesawat perang Sukhoi Su-25 milik Armenia.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Dalam berita VIVA Militer, Rabu 30 September 2020, dilaporkan bahwa dua pesawat tempur Sukhoi Su-25 jatuh di sebuah wilayah pegunungan Armenia. Menurut laporan yang dikutip dari Daily Sabah, pihak Armenia meyakini jika dua pesawat tempur miliknya jatuh lantaran diserang jet tempur F-16 militer Turki.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sudah membantah tuduhan Armenia dengan keras. Meski demikian, pemerintah Armenia tetap meyakini jika insiden itu adalah ulah Turki. 

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, kembali membuat pernyataan setelah melihat catatan radar, yang menunjukkan bahwa Turki adalah dalang di balik serangan itu. Tak cuma itu, dengan berani Pashinyan menyeret nama Amerika Serikat (AS), yang telah menjual pesawat tempurnya kepada Turki.

VIVA Militer: Bangkai pesawat Sukhoi Su-25 Angkatan Bersenjata Armenia

Tolak Surat Perintah ICC Tangkap PM Israel Netanyahu, AS: Tergesa-gesa, Meresahkan

"Di sini Anda bisa melihat bagaimana pesawat tempur Turki melanggar wilayah Armenia pada tanggal 27 dan 28 September (2020). Mereka telah membombardir desa-desa di Vardenis. Tentu saja, semua bukti ini kai sampaikan kepada mitra internasional kami dan sudah disajikan," ujar Pashinyan dikutip VIVA Militer dari Armen Press.

"Masalahnya di sini adalah sebagai berikut. F-16 adalah pesawat tempur yang diproduksi oleh AS dan saya juga telah menarik mitra Amerika kami atas fakta tersebut. Sudahkan mereka membuat pesawat perang itu dan memberikannya kepada Turki, sehingga bisa membom pemukiman sipil dan berperang melawan orang-orang yang mempertahankan kebebasannya sendiri?" katanya.

Seperti yang diketahui, pesawat tempur F-16 Fighting Falcon merupakan salah satu komiditi utama industri militer Amerika. Menurut catatan yang dikutip VIVA Militer dari Defense One, hingga Juni 2018 tercatat ada 4.604 unit jet tempur F-16 yang diproduksi. 

Sementara itu, dalam data lain yang dikutip VIVA Militer dari Flightglobal Insight, pesawat tempur F-16 adalah unit terbanyak yang digunakan oleh Angkatan Udara Turki. Total Angkatan Udara Turki memiliki 245 unit jet tempur yang diproduksi sejak 1974, oleh dua perusahaan dirgantara ternama AS, General Dynamics dan Lockheed Martin.

Baca juga: Penyakit Trump Bisa Makin Parah Jika Tahu Rusia Jual Rudal Pada Iran

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya